PALEMBANG BARU – Terkait semua kasus pengaduan terhadap perempuan dan anak di Wilayah Sumsel dan sekitarnya, sebagai pihak divisi pendampingan, Women’s Cristiano Center (WCC) merilis semua data.
Direktur Eksekutif WCC Palembang, Yeni Roslaini mengatakan, Semua kasus kekerasan terhadap perempuan yang di fokuskan tersebut semuanya bersifat gender, Karena akan merujuk pada definisi deklarasi PBB
“Sepanjang tahun 2018 ini, Divisi pendampingan WCC Palembang telah melakukan pendampingan 133 kasus kekerasan seksual dan 12 kasus kejahatan cyber,” ujarnya saat merilis laporan Pertanggung jawaban publik dan catatan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sumsel tahun 2018, di hotel Grand Zuri, Senin (31/12/2018).
Sambung Yeni, Ditahun 2018 ini, untuk catatan tahunan WCC, kekerasan seksual merupakan kasus terbanyak yang dialami perempuan di Sumsel.
“Kita ketahui bahwa kekerasan seksual kerap ditemukan di masyarakat, tidak banyak pihak yang memahami dan peka terhadap persoalannya. Apalagi untuk ikut serta menangani kasus tersebut,” ujarnya
Yeni mengharapkan, Dengan adanya pendataan yang berkesinambungan dari tahun ketahun, akan dapat terus memantau seberapa besar kompleks kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sumsel.
“Melalui pendataan ini, kita bisa menilai seberapa jauh pemerintah dalam menangani dan mengatasi bentuk pelanggaran hak asasi manusia perempuan dan anak yang meluas.” pungkasnya.
Teks : Nata
