Breaking NewsPolitik

“Untuk Indonesia Damai” Multaqo Ulama di Palembang Sampaikan 9 Maklumat

PALEMBANG BARU. Palembang – Ratusan tokoh agama, habaib, pimpinan ponpes dan cendikiawan musim Sumsel menggelar kegiatan Multaqo Ulama “Untuk Indonesia Damai” dan menyampaikan Sembilan Maklumat Multaqo di Ballroom Hotel Swarna Dwipa Palembang, Minggu (19/5). Sembilan maklumat yang disampaikan yakni agar Indonesia damai dan melepaskan atribut pendukung Paslon 01 maupun Paslon 02.

Panitia Multaqo, Nur Salim Habibi mengatakan masyarakat harus menghormati, menjaga dan mengawal proses politik dengan mekanisme yang ada secara damai, harmoni, aman dan tertib demi kesinambungan pembangunan nasional saat pengumuman yang telah ditetapkan KPU pada 22 Mei mendatang.

“Kita jangan terpecah belah dengan hoax dan fitnah yang beredar saat ini. Pemilu ini sudah selesai dan jangan biarkan energi kita itu hanya mengurus Presiden saja. Mari kita bekerja sama antar umat islam, masyarakat, dan pemerintah untuk sama-sama membangun Indonesia lebih baik kedepannya,” kata Nur Salim Habibi.

Hal senada juga diungkapkan, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang Sirozi yang mengajak umat islam dan masyarakat untuk kembali memperat ukhuwah karena pesta demokrasi pemilu ini sudah selesai.

“Stop untuk menyebarkan hoax, fitnah, dan menjelek-jelekan antar sesama karena soal beda pilihan saja. Siapa pun presiden itu tida ada pengaruhnya kalau rakyat itu tidak berubah negara ini tidak akan maju,” kata Sirozi.

Adapun 9 maklumat yakni:

1.Umat Islam agar memanfaatkan momentum bulan suci ramadhan ini untuk mencapai ketaqwaan yang sempurna, meningkatkan Taqorub kepada Allah SWT dan senantiasa berdoa untuk Bangsa agar tetap kondusif, tentram, aman dan damai.

2.Mempererat silaturahim antar sesama anak bangsa, memperkokoh ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathoniyah, Ukhuwah Basyariyah menjauhi saling fitnah, pertengkaran, perpecahan dan tindakan tercela lainnya serta saling memaafkan satu sama lain.

3.Terus meneguhkan komitmen kesetiaan kepada Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI karena itu semua sudah sejalan dengan ajaran Agama Islam.

4.Berkomitmen menjaga stabilitas keamanan, perdamaian dan situasi yang kondusif dengan mengedepankan persamaan sebagai umat manusia yang saling bersaudara (Ukhuwah Insaniyah) dan tidak mempertajam perbedaan yang bersifat kontra produktif.

5.Menghindari segala bentuk provokasi, fitnah dan kekerasan selama dan sesudah bulansah suci Ramadhan.

6.Mentaati peraturan dan perundang-undangan yang berlaku diseluruh wilayah NKRI sebagai pengejawantahan hubungan yang konstruktif dan penuh rasa hormat kepada pemerintah yang sah (Ulil Amri) karena hal ini sangat jelas diajarkan didalam agama Islam yang kita anut.

7.Tidak terpancing untuk melakukan aksi-aksi inkonstitusional baik langsung maupun tidak langsung karena tindakan inkonstitusional bertentangan dengan ajaran Islam.dan dapat mengarah kepada tindakan “bughot”.

8.Saling Fastabiqul Khairot guna meningkatkan kekuatan ekonomi umat agar dapat turut aktif dalam mengentaskan kemiskinan, mengatasi ketimpangan berbagai hal serta mengejar ketinggalan terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.

9.Melakukan sosialisasi hasil multaqo ini pada berbagai forum acara berkelanjutan agar tercipta sinergitas antar Ulama, Habaib, Pimpinan Pondok Pesantren dan Cendikiawan Muslim bersama umat islam.

Teks : Rama

Redaksi Palembang Baru

Tinggalkan Balasan