KesehatanNews

Kemenkes: Kenaikan Covid-19 Seiring Hadirnya Varian XBB

Ilustrasi Varian Covid-19 SBB (Foto: Antara/Shutterstock)Ilustrasi Varian Covid-19 SBB (Foto: Antara/Shutterstock)

JAKARTA, PB – Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Muhammad Syahril mengungkapkan adanya kenaikan covid-19 di Indonesia seiring dengan hadirnya varian XBB. Masyarakat diminta untuk memproteksi diri dengan melengkapi vaksinasi booster dan disiplin terapkan protokol kesehatan.

Dalam kurun satu minggu terakhir terjadi kenaikan kasus covid-19 di 30 provinsi di Indonesia. Pada level nasional, selama empat hari terakhir juga terjadi peningkatan kasus sekitar 4.700 – 4.900 kasus.

“Kenaikan kasus ini memang masih dalam batas-batas yang tidak menjadikan satu signifikan. Atau terlalu tinggi dibanding dengan kita subomicron lalu yaitu BA 4 maupun BA 5,” kata dia.

Di Indonesia hingga Jumat (4/11/2022) tercatat sebanyak ada 12 kasus XBB di Indonesia. Dua kasus berasal dari perjalanan luar negeri, sementara 10 kasus merupakan transmisi lokal.

Ia meminta masyarakat untuk menegakkan protokol kesehatan, mengurangi aktivitas di kerumunan dan melaksanakan vaksinasi. Hal ini tentu sebagai bagian di dalam perlindungan pencegahan dan pengendalian covid-19.

Tercatat, kata dia, capaian vaksinasi booster baru mencapai 27,62 persen dari target 50 persen. Sementara capaian vaksinasi pertama sebanyak 87 persen dan dosis kedua sebesar 73 persen.

“Harapannya kepada masyarakat kita semua bersama-sama vaksinasi booster. Tentunya ini dapat kita gerakan dan kita bisa mencapai di atas 50 persen”, katanya.

Sebanyak 28 negara melaporkan XBB, namun lonjakan kasus varian XBB tidak diiringi dengan peningkatan kematian. Sebagian besar negara juga sudah mengalami penurunan kasus.

Untuk diketahui, beberapa negara melaporkan penurunan kasus XBB. Tiga negara yang melaporkan penurunan kasus diantaranya Singapura dari 18.000 per hari.

Saat ini sudah turun menjadi 8.000 kasus. India dari 300.000 kasus saat ini turun menjadi 2.300 perhari.

Demikian juga dengan Bangladesh dari 14.000 kasus per hari. Saat ini sudah 367 kasus per hari. (FAG)

Tinggalkan Balasan