JAKARTA, PB – Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo telah meresmikan peluncuran polling terbuka nasional Partai Perindo untuk kandidat capres-cawapres untuk Pemilu 2024.
Adapun terdapat 16 nama kandidat dalam polling terbuka capres-cawapres Partai Perindo.
Hary Tanoe alias HT mengatakan, bahwa Polling tersebut, bisa menjadi aspirasi bagi masyarakat.
“Polling ini saya harapkan jadi aspirasi masyarakat karena nanti poling ini akan di tayangkan di TV nasional dan portal-portal lainnya,” kata Hary Tanoe di kantor DPP Perindo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/4/2023).
“Partai Perindo menyiapkan wadah itu untuk menyampaikan aspirasinya. Semua orang bisa ikut, membuka partisipasi publik atas pandangannya kepada kandidat capres cawapres favoritnya,” lanjutnya.
Hary mengungkapkan bahwa partai politik sudah seharusnya memberikan pendidikan politik bagi masyarakat. Sehingga, polling tersebut dibuat untuk memberi akses kepada masyarakat untuk berpartisipasi.
“Kita melihat, seharusnya ya seperti ini partai politik. Memberikan pendidikan politik bagi publik dan jangan sampai kemeriahan pesta demokrasi dalam memilih pemimpin di 2024 nanti hanya milik parpol semata. Perindo sadar, dalam amanat UU, bahwa parpol harus proaktif melakukan pendidikan bagi publik,” tuturnya.
Hary Tanoe menjelaskan bahwa polling tersebut akan dibuka hingga hari pencapresan resmi nanti. Berikut 16 calon kandidat presiden yang terdapat dalam polling Perindo:
– Agus Harimurti Yudhoyono
– Andika Perkasa
– Airlangga Hartarto
– Anies Baswedan
– Erick Thohir
– Ganjar Pranowo
– Hary Tanoesoedibjo
– Khofifah Indar Parawansa
– Mahfud Md
– Muhaimin Iskandar
– Prabowo Subianto
– Puan Maharani
– Ridwan Kamil
– Sandiaga Uno
– TGB Muhammad Zainul Majdi
– Yenny Wahid
Sementara itu, Ketua Harian DPP Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi menyampaikan, bahwa polling tersebut, Perindo ingin lebih inklusif dalam Pilpres 2024.
“Artinya lebih banyak keterlibatan publik, dan syukurnya karena sekarang era digital, maka kita punya kesempatan manfaatkan platform digital, sebagai alat untuk bangun politik partisipasi, yang lebih inklusif itu pesan awalnya,” kata TGB. (Son)
