PALEMBANG BARU – Sebanyak 22 KK (kepala keluarga) yang meliputi 80 jiwa harus kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran yang menghanguskan pemukiman warga di Jalan H Faqih Usman Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang, Jumat (13/11/2020) malam
Setidaknya ada 8 rumah semi permanen yang hangus dan rata dengan tanah akibat kebakaran itu.
Nahasnya, Seorang bayi bernama Yulda Trikalisa yang baru berusia 11 hari harus diasuh di bawah tenda pengungsian.
Pasalnya, keluarga yulda menjadi salah satu korban kebakaran di Jalan KH Faqih Usman, Kelurahan 1 Ulu Laut, Kecamatan SU I Palembang.
Kebakaran pada Jumat (13/11/2020) sekitar pukul 19.00 WIB itu menghanguskan banyak rumah warga hingga tak bersisa.
Pada Senin (16/11/2020), bayi tersebut tengah tertidur di dalam tenda pengungsian bersama bibinya, Arnila (40).
Ardani (35) ayah Yulda saat ditemui di Tempat Kejadian Perkara (TKP) mengatakan, istrinya meninggal satu jam setelah melahirkan anaknya Rabu (4/11/2020) malam.
“Istri saya meninggal setelah melahirkan putri saya yang ketiga ini. Istri saya meninggal akibat pendarahan yang ia derita,” ujarnya Senin (16/11/2020).
Lanjut Ardani menuturkan, rumahnya hangus terbakar akibat kebakaran pada waktu itu.
“Tidak ada yang tersisa Mas, yang ada di pikiran saya hanya menyelamatkan diri dan ketiga anak saya,” katanya.
Ardani menjelaskan, sudah dua malam ini ia bersama ketiga anaknya tidur di teras rumahnya.
“Hanya teras rumah kami ini yang masih bisa digunakan untuk tidur dan tempat makan kami, sudah dua malam ini kami tidur di sini. Kepanasan ya kepanasan ke hujanan ya kehujanan, hanya terpal yang kami pasang ini menjadi atap kami,” ungkapnya.
Diketahui sehari-hari Ardani bekerja sebagai supir ketek.
“Sudah lama saya tidak bekerja mas, saya masih dalam keadaan kesedihan. Pertama saya ditinggalkan istri saya, kedua anak saya Yulda yang masih sangat kecil dan menerima cobaan yang begitu berat ini, namun saya tetap bersukur karena saya dan ketiga anak saya masih diberi keselamatan,” ungkapnya.
Untuk makan ketiga anaknya, Ardani hanya menerima bantuan dari pemerintah setempat dan warga lainya.
“Harapan saya agar ada bantuan lainya, terutama tempat tidur untuk anak saya yang baru lahir ini. Karena dia hanya tidur di teras rumah kami yang terbakar ini, beratapkan terlapal dan saya kasihan melihatnya,” tutupnya sambil mengeluarkan air mata.
Laporan : Febri