PALEMBANG, PB – Keberadaan Transfer ke daerah atau TKD yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) ke Derah sangat penting dalam menunjang laju pembangunan dan peningkatan sektor ekonomi daerah. Karena itu Pemprov Sumsel melakukan sejumlah strategi dalam pemanfaatan dana tersebut untuk perekonomian masyarakat.
“Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat sangat berperan dalam meningkatkan perekonomian di daerah,” tegas Wakil Gubernur Mawardi Yahya saat menerima kunjungan kerja tim Banggar DPR RI bertempat di Auditorium Bina Praja Pemprov Sumsel, Senin (20/3) pagi.
Wagub berharap, kunjungan tim Banggar DPR RI ke Palembang kali ini diharapkan dapat memberikan masukan, saran dan rekomendasi tentang kebijakan penerimaan pengalokasian dana transfer ke daerah dan dana desa dalam APBN yang akan ditranfer ke Pemprov Sumsel.
“Pertemuan ini akan menjadi sarana komunikasi yang efektif antara Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dengan Pemerintah Pusat,” tambahnya.
Lebih jauh dia menambahkan Pemprov Sumsel telah berupaya menjalankan strategi dalam mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat melalui sektor investasi di daerah.
“Konektivitas antar wilayah, iklim usaha yang kondusif, optimalisasi sektor pertanian dengan meningkatkan produktivitas termasuk digitaliasi pertanian merupakan sejumlah strategi uanmg telah dilakukan dalam menggaet masuknya inestasi di Sumsel,” imbuhnya.
Mawardi mengakui alokasi TKD untuk Sumsel terus mengalami peningkatan dari tahun ketahu yang bermuara pada percepatan proses pembangunan ekonomi diderah. Dimana berdasarkan data lanjut dia, realisasi dana transfer daerah yang diterima Pemprov Sumsel di tahun 2022 sebesar Rp 5.303,65 Miliar. Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp.1.026,17 Miliar, Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp.1563,04 Miliar dan Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp.60.87 Miliar.
“Kami tetap berharap pada panitia Banggar DPR RI untuk terus mendukung kemajuan pembangunan di Sumsel,” harapnya.
Sementara itu Wakil Ketua Bangar DPR RI H. Syarief Abdullah Alkadrie mengaskan kunkernya kali ini merupakan kegiatan rutin dalam rangka mencari tahun capaian dan kendala yang dialami daerah.
“Kami disini akan menggali informasi mengenai implementasi dampak dan permasalahan yang dihadapi terkait transfer,” kata Syarief.
Syafran mengungkapkan, Bank Indonesia Perwakilan Sumsel mempunyai peran penting dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi di Sumsel, sehingga hasilnya berdampak bagi stabilitas daerah.
Dalam sesi diskusi yang berlangsung dalam pertemuan tersebut didapat sejumlah masukan berupa program prioritas yang akan dijalankan Pemprov Sumsel di Tahun Anggaran 2023 yang telah disampaikan ke panitia Banggar DPR RI. (Son)