JAKARTA, PB – Tren kenaikan suku bunga acuan secara global masih belum berakhir. Negara maju hingga negara berkembang akan tetap agresif demi meredam inflasi yang masih tinggi.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri MulyanI Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (20/12/2022)
Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) telah menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 4,25% – 4,5% di tengah inflasi yang mulai melandai. Sebelumnya The Fed sudah menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin empat kali beruntun.
“Eropa awal taun ini 0 atau negatif sekarang 2,5% dan sinyal central bank untuk kenaikan ini belum akan berhenti,” ujarnya.
Situasi ini memberikan dampak besar terhadap dunia, khususnya pasar keuangan yang sudah bergejolak dalam beberapa bulan terakhir. Negara berkembang dan lainnya perlu melakukan kebijakan serupa demi menahan kaburnya modal asing (outflow) dan menstabilkan nilai tukar.
“Ini adalah environment di dunia, dan suku bunga kenaikan Bank Sentral negara maju dan emerging tentu akan mempengaruhi kinerja perekonomian masing-masing untuk menjinakan inflasi,” pungkas dia. (Son)