Palembangbaru.com, PALEMBANG – Pembelajaran di Abad ke-21 mengadaptasi kemajuan teknologi informasi yang pesat. Saat ini, ruang kelas sudah mulai dilengkapi dengan perangkat keras pembelajaran seperti laptop, LCD Projector, komputer personal, dan gagdget serta perangkat lunak yang memberi fasilitas dan kemudahan bagi proses belajar mengajar.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Palembang dengan memanfaatkan aplikasi Quipper sebagai solusi pembelajaran di zaman modern saat ini.
Dikatakan Kepala SMA Negeri 3 Palembang, Rusdiana, penggunaan aplikasi dalam pembelajaran sebenarnya sudah dilakukan beberapa tahun silam, namun selama empat tahun belakangan ini pihak sekolah melalui ide kurikulum mulai melakukan revolusi sistem pembelajartan yang menggunakan teknologi.
“Saat ini zaman semakian maju, dan siswa tidak bisa dilepaskan dari gadget mereka. Sehingga kita memenfaatkannya untuk mempermudah proses pembelajaran melalui android siswa itu sendiri,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya.
Dijelaskannya, aplikasi yang dipilih bernama Quipper yang bisa membantu siswa belajar kapan saja dan dimana saja hanya dengan android yang dimiliki.
Berbagai materi pelajaran di sekolah sudah disediakan, bahkan adanya aplikasi tersebut menjadikan siswa tidak ketinggalan materi walaupun tidak bisa datang ke sekolah karena kegiatan ekskul ataupun karena faktor sakit.
“Jadi walaupun siswa atau guru berhalangan masuk, materi tetap akan didapatkan oleh siswa, Saat ini hanya sebagian mata pelajaran saja yang sudah dimasukkan dalam aplikasi tersebut. Pada dasarnya penggunaanya sangat mudah sekali dan siswa bisa unduh melalui playstor,” ucapnya.
Secara teknis, tambahnya, setiap siswa diberi id dan password sehingga bisa login sesuai nama dan kelas masing-masing. Kendati demikian, masih diperlukannya lagi perbaikkan agar pelaksanaan benar-benar dilakukan dengan maksimal.
“Bagi guru sendiri, dengan adanya pendampingan komunikasi melalui media sosial antarsiswa, guru setidaknya dapat memperhatikan bahwa siswa menghabiskan lebih banyak waktu online mereka untuk belajar daripada bersosial media untuk hal-hal yang kurang bermanfaat,”pungkasnya. (hasan basri).