PALEMBANG BARU – Menjelang datangnya bulan suci Ramadan yang tinggal menghitung hari ini. Ribuan umat Islam di Kota Palembang, dan dari berbagai kota di Indonesia menggelar haul dan ziarah kubro.
Iring-iringan musik gambus marawis dan umbul-umbul berkibar sejak Minggu pagi sudah terdengar dan berkibar pada acara kirab kubro yang dilakukan di Kampung Sei Bayas, pemakaman Al Habib pangeran Syarif Ali Bsa, Kawah tungkurep, Minggu (6/5/2018).
Ribuan masyarakat muslim di kota Palembang terlihat beriringan melakukan arakan sambil mengucap shalawat yang tidak henti dikumandangkan.
Sejak dari subuh, ulama, habib, dan kiai beserta masyarakat sudah mulai berkumpul di Masjid Darul Muttaqien Kuto Palembang.
Karena dari sinilah titik awal melakukan arak-arakan menuju pemakaman Al Habib.
Peserta arakan yang didominasi oleh laki-laki tersebut berjalan ke Haul dan Ziarah Kubra Ulama dan Auliya Palembang Darussalam.
Kegiatan ini rutin dilaksanakan bertahun-tahun oleh salaf Baalawi menjelang masuknya bulan Ramadan.
Humas kegiatan haul dan ziarah kubra, Habib Mahdi di Dampingi habib Nizar dan Habib Fadel saat di temui kepada media mengatakan, kegiatan ini setiap tahun memang selalu digelar. Tujuannya, untuk mengingatkan umat muslim di tentang hari akhirat. Selain itu, dengan melaksanakan ziarah umat muslim bisa mempelajari tentang penyebaran agama islam di kota Palembang dan Indonesia.
“ Dengan mengenal sejarah, kita bisa memantapkan hati, dan berusaha untuk menjaga nilai-nilai sejarah. Selain itu dengan berziarah juga dapat dijadikan obat hati yang galau saat mengalami masalah,” ujar Habib Mahdi.
Habib Mahdi mengatakan, masyarakat kota Palembang khususnya, saat ini mulai mau mengikuti perkembangan sejarah islam. Salah satu indikator yang menjadi perhatian ialah makin banyaknya umat muslim yang mengikuti kegiatan ziarah kubra ini.
Jika ditahun-tahun sebelumnya, umat muslim yang hadir hanya ribuan, tapi beberapa tahun belakangan ini, umat yang hadir hingga puluhan ribu. Terlebih dihari puncak, umat muslim yang hadir bisa mencapai 30 ribu.
“Terutama generasi muda ya, semakin banyak yang ingin tahu nilai sejarah, kita apresiasi hal tersebut,” jelasnya.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini.tambah Habib Mahdi dirinya meminta sedikit pengertian dari masyarakat. Dikarenakan banyaknya umat muslim yang hadir, membuat panitia harus melakukan beberapa pengalihan jalan. Tujuannya, agar tidak terjadi kemacetan.
“Kita sudah lakukan koordinasi ya, nanti di jam-jam tertentu akan ada pengalihan jalan,”tutupnya.
Dari pantauan Palembang Baru kegiatan keagamaan ini juga dihadiri oleh beberapa ulama dari luar negeri. Seperti dari Malaysia, Madinah, Turki, dan beberapa negara lainnya.
“Ini acara tahunan yang diperingati seminggu menjelang bulan puasa (Ramadan). Acara ini diikuti oleh muslim laki-laki dari berbagai kota di Indonesia, ada juga syeh dari Madinah, muslim dari Turki dan Malaysia,” kata Fadiel, salah satu peserta ziarah kubro
Senada di katakana Abi salah satu peserta Kirab “Sebagai orang yang masih hidup di dunia, datang berkunjung dan mendoakan para alim ulama yang pernah berperan menyebarkan agama Islam di Kota Palembang,” Pukasnya. (red)