PALEMBANG .PB – Sambangi TPA 2 Kertapati Karya Jaya Palembang, Menteri BUMN mengawali rangkaian Kunjungan Kerja di Kota Palembang. Disambut Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan beserta Jajaran GM PLN se-kota Palembang, Erick Tohir meninjau Pemberian bantuan listrik gratis kepada warga kurang mampu.
“Bantuan listrik gratis Ini diberikan oleh PT PLN (Persero) melalui program TJSL kepada 500 rumah tangga kurang mampu meliputi biaya pasang baru 450VA, Instalasi rumah Dan juga Sertifikat Laik Operasi (SLO)” terang Bambang Dwiyanto GM PLN UIW S2JB saat menjelaskan program kepada Menteri BUMN (24/10) .
Tak Hanya meresmikan, Erick Tohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan bantuan dan sembako pada enam perwakilan penerima bantuan yang bekerja sebagai petani dan pemulung. Dia pun mengapresiasi PLN yang telah memberikan bantuan penyambungan listrik untuk meringankan beban masyarakat Kurang mampu.
Sementara itu, Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PLN Muhammad Ikbal Nur mengatakan, tanggung jawab PLN dalam meratakan pasokan listrik adalah membangun jaringan-jaringan untuk memasok listrik ke rumah pelanggan. Sementara untuk pembuatan instalasi di dalam rumah dan biaya penyambungan listrik biasanya menjadi tanggung jawab pelanggan. Namun, dengan adanya bantuan ini seluruh kewajiban ditanggung PLN.
“Tapi lebih dari itu PLN berkomitmen bahwa kita akan melayani listrik ke seluruh Indonesia. Bahwasanya memang ada biaya yang dikeluarkan untuk mencapai itu adalah sebuah konsekuensi wajar untuk perusahaan sebesar PLN,” ujarnya.
“Kita harus melakukan perbaikan alternatif kehidupan. Karena kalau ini (TPA Kerta Jaya) ditutup masyarakat kehilangan lapangan pekerjaan. Terima kasih PLN memberikan bantuan listrik kepada yang membutuhkan,” ucapnya di saat memberikan tanggapan kepada media.
Salah satu penerima bantuan, Sarinah tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya karena listrik rumahnya kini dipasok langsung dari jaringan PLN. Sebab sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan listrik, dia menumpang dari tetangga dengan membentangkan kabel, sehingga ada keterbatasan dalam menggunakan perlatan elektronik karena daya listriknya terbatas.
“Sebelumnya saya minta sama tetangga bayar Rp 400 ribu per bulan. Sekarang syukur alhamdulillah tidak minta lagi sama tetangga, ujarnya bahagia. (Rilis Himas S2JB)