Jakarta, PB – Warga Pulau Barrang Lompo, Makassar, akhirnya terbebas dari krisis air bersih yang telah membelenggu selama bertahun-tahun. Pulau kecil di gugusan Kepulauan Spermonde ini kini menikmati pasokan air layak konsumsi berkat teknologi Desalinasi Berbasis Energi Surya (DE-BES) yang dihadirkan PT PLN (Persero) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Teknologi DE-BES memanfaatkan energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk mengolah air laut menjadi air bersih. Sistem ini mampu memproduksi hingga 3.000 liter per hari menggunakan panel surya berkapasitas 4,4 kiloWatt peak (kWp) dan baterai 4,8 kiloWatt hour (kWh), terintegrasi dengan mesin Reverse Osmosis.
Harapan Warga dan Apresiasi Pemerintah
Salah satu warga, Kiki, mengaku lega tak perlu lagi menyeberang 13 kilometer ke daratan Makassar hanya untuk membeli air bersih. “Kami sangat terbantu dengan inovasi PLN ini. Semoga bisa diterapkan juga di pulau lain,” ujarnya.
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menilai inovasi ini bukan hanya solusi atas ketersediaan air bersih, tetapi juga sejalan dengan pembangunan berkelanjutan. “Teknologi ini menjawab tantangan wilayah pesisir dan menunjukkan komitmen nyata terhadap energi terbarukan,” katanya.
Plt. Asisten Deputi Infrastruktur Dasar Strategis Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Nayo Ramli, menilai proyek ini layak direplikasi di daerah lain. “Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang sulit air,” ujarnya.
Komitmen PLN pada Energi Bersih
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan program ini merupakan bagian dari transformasi berkelanjutan PLN yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) dan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). “PLN tidak hanya menyediakan listrik andal, tetapi juga inovasi berkelanjutan yang berdampak langsung bagi masyarakat,” ucapnya.
General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah, menambahkan bahwa proyek ini mengurangi ketergantungan pada genset diesel, berkontribusi pada penurunan emisi lebih dari 1,26 ton CO₂e per tahun dan mengurangi sampah plastik hingga 3.900 kilogram per tahun.
Pengakuan Nasional
Atas inovasi ini, PLN meraih penghargaan Platinum di ajang InTechSEA Awards 2025 yang digelar Universitas Hasanuddin.
Hadirnya DE-BES di Pulau Barrang Lompo menjadi bukti bahwa teknologi ramah lingkungan dapat membawa perubahan nyata, mengangkat kesejahteraan masyarakat, dan menjaga kelestarian lingkungan. (IKA)