PALEMBANG BARU – Kegiatan Perkemahan Gema Muhammadiyah (PGM) yang ke XIV tahun 2018 se-Sumatera kembali digelar oleh Kwartir gerakan pramuka Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP, kegiatan ini dilaksanakan selama enam hari mulai dari tanggal 11-16 September 2018 di bumi Perkemahan Candika Palembang.
PGM tahun ini diikuti dua provinsi, yakni Lampung dan Jambi, dengan jumlah seluruh peserta gugus depan 2000 orang. Sekretaris Kwarda Sumse, Amriadi mengatakan, wujudkanlah keunggulan anggaota pramuka, yakni kemandirian dan kekompokan.
Jika seluruh anggota pramuka yang hadir ini memiliki jiwa yang mandiri dan kompak, maka akan lahir generasi unggul yang dapat berkontribusi bagi negera Indonesia.
“Jadikan kegiatan PGM XIV 2018 ini sebagai wadah pembentukan jati diri, sehingga menjadi modal dalam membentuk kader pemimpin bangsa di masa mendatang, bahkan harus bisa kader pramuka yang menjadi pemimpin di masa mendatang, ujar Amriadi disela peninjauan perkemahan, Rabu (12/09).
Tidak hanya perkemahan saja, namun di dalam kegiatan ini juga mengadakan berbagai lomba, seperti lomba ketangkasan baris berbaris (LKBB), Pionering, Maket, Dodle Art, Tarkom, Film Dokumenter dan lainnya.
Senada dengan hal itu, Wakil Rektor UMP, Mukhtarudin Muchsiri menuturkan, PGM ini juga merupakan ajang adu prestasi untuk mendapatkan juara umum. Untuk tingkat prestasi di Sumsel setiap tahunnya para peserta mengevaluasi diri dan mereka (peserta, red) menyiapkan diri untuk menjadi yang terbaik.
“Kita berharap PGM ini akan menjadi ajang nasional. Kita akan berusahakan terus, dan kita catat ini sebagai adu kompetensi kepramukaan untuk tingkat kualitas pramuka,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Pembinaan Masyaraat POLDA Sumsel, AKBP M Hidayat mengatakan, pramuka saat ini sebagai wadah untuk menumbuhkan kreatifitas individu untuk pembentukan jati diri anak bangsa, khususnya siaga dan pengalang.
Dikatakannya, Pendidikan kepramukaan merupakan proses belajar mandiri yang progresif bagi kaum muda untuk mengembangkan diri pribadi seutuhnya, meliputi aspek mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik, baik bagi individu maupun sebagai anggota masyarakat.
“Banyak generasi muda yang mejadi sasaran empuk tindak pindana dengan cara narkoba dan kejahatan lainnya. Tapi dengan mengikuti kegiatan yang positif seperti pramuka, anak bangsa jadi pelopor Say No To Drugs,” pungkasnya. (hasan basri)