EKONOMINews

Persiapan Haji 2023, AP I Perkuat Runway Bandara Juanda

Sejumlah pekerja melintas di lorong lobby Terminal 2 (T2) Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jatim, Senin  (10/2/2022)Sejumlah pekerja melintas di lorong lobby Terminal 2 (T2) Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jatim, Senin  (10/2/2022)

JAKARTA, PB – PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I tengah melakukan perbaikan pada landasan pacu (runway) di Bandara Juanda untuk mempersiapkan operasional layanan penerbangan ibadah haji pada 2023.

Direktur Human Capital AP I Israwadi menyatakan saat ini perseroan tengah melaksanakan pekerjaan overlay pada runway di Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur. Dia menargetkan landasan pacu tersebut sudah dapat digunakan saat masa ibadah haji dimulai pada Mei mendatang.

Israwadi menuturkan perbaikan tersebut diharapkan dapat memperlancar seluruh rangkaian kegiatan ibadah haji, mulai dari keberangkatan hingga kepulangan jemaah.

“Kalau 2022 kemarin ada technical landing embarkasi Surabaya di Cengkareng, untuk tahun ini insyaallah dari Surabaya bisa langsung ke Jeddah,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Adapun, Israwadi menambahkan, kapasitas maksimal Bandara Juanda dapat menampung pesawat jenis Boeing 747-400.

Selain Juanda, Angkasa Pura I memiliki 5 bandara embarkasi untuk ibadah haji 2023, yakni Bandara Adi Soemarmo di Solo, Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, Bandara Sepinggan di Balikpapan, Bandara Syamsudin Noor di Banjarbaru, Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, serta Bandara Zainuddin Abdul Madjid di Lombok.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menegaskan bahwa pemerintah akan menemukan biaya yang rasional agar jemaah haji yang berangkat pada tahun ini. Seperti diketahui, biaya haji usulan pemerintah akan dibahas dengan DPR untuk kemudian ditetapkan sebagai biaya pelaksanaan.

“InsyaAllah dari pemerintah Kementerian Agama tidak ada niat untuk memberikan biaya yang memberatkan tapi kita juga yg mendorong calon jemaah untuk bersiap-siap, termasuk keuangan, fisik, dan kesehatan, karena kita ingin mendorong konsep istitha’ah, yakni orang yang mampu secara fisik, sehat, dan finansial tetap terjaga,” kata Hilman.

Hilman beralasan kenaikan biaya penyelenggaraan haji disebabkan ketidakpastian perekonomian global yang mempengaruhi kurs rupiah, termasuk harga tiket pesawat. Oleh sebab itu, Hilman mengatakan pihaknya berencana untuk melakukan diskusi dengan para calon vendor maskapai.

“Kami dari pemerintah akan menekan serendah-rendahnya dan seefisien mungkin agar jemaah haji tidak berat dan mitra kami di BPKH bisa membiayai,” ungkapnya.

admin
the authoradmin

Tinggalkan Balasan