Palembang

Pembangunan Dan Peran Lembaga Penyiaran Jelang Asian Games 2018

Palembangbaru.com,PALEMBANG — Pembangunan berbagai sektoral di Sumatera Selatan kian masih dilakukan dalam menyambut Asian Games 2018. Kondisi ini tidak lepas dari peran lembaga penyiaran sebagai partner pembangunan.

Itulah ungkapan yang pas saat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Selatan menggelar acara media gathering mengenai Peran Serta Lembaga Penyiaran dalam Pembangunan daerah di Ballroom Hotel The Excelton, Kota Palembang, (Rabu, 2/5).

Dalam acara tersebut dihadiri oleh Dr Inanda Karina Astari Fatma Plt Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sumatera Selatan, Biem Benjamin S anggota Komisi I DPR RI. Ishadi SK Ketua Asosiasi TV Swasta Indonesia (ATVSI) dan M Riyadi Kompas TV.

Dalam pemaparannya Inanda Karina, menganggap apa yang terjadi di Sumatera Selatan saat ini merupakan peran dari semua pihak termasuk lembaga penyiaran yang ikut masif mensosialisasikan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.

“Dibutuhkan kerjasama untuk melakukan pembangunan dengan lembaga penyiaran. Sebab tanpa kesamaan misi semua yang dilakukan akan sia-sia,” ujarnya saat melakukan pemaparan di Ballroom, Hotel Exelton.

Lanjutnya, persoalan dalam penyiaran saat ini tidak hanya bertitik tolak pada media telivisi, cetak dan Radio semata. Perkembangan teknologi yang pesat membuat media sosial ikut berkembang dan tidak dapat dibendung lagi. Ditambah, maraknya konten hoax yang kerap tersebar di internet menimbulkan bahaya.

“Saat ini internet dapat diakses oleh siapa saja hanya menggunakan handphone. Media sosial belum memiliki filter untuk menyaring berita sehingga perlu kehati-hatian dalam mengupload berita, apakah nantinya akan menimbulkan bahaya,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh M Riyadi. Menurutnya perkembangan Media sosial sangat sulit dikontrol. Hal tersebut terjadi karena instrumen kontrolnya belum ada.

“Posisi telivisi diawal tahun 2000 an punya power yang sangat besar, sehari seseorang dapat menyaksikan televisi selama empat jam. Namun saat ini medsos punya power itu. Rata-rata sehari dapat berada di depan handphone delapan jam sehari,” ungkapnya.

Sementara itu Biem Benjamin, mengapresiasi langkah KPID Sumatera Selatan karena dapat bersinergi dengan pemerintah daerah. Dirinya pun menekankan pentingnya penguatan KPID sebab KPID lah yang menjadi pemantau sekaligus memonitoring berita yang keluar.

“Kita mengharapkan peran serta kontribusi nyata dari semua media penyiaran bersifat lokal. KPID harus menjamin berita yang diperoleh masyarakat benar-benar berisikan berita yang layak,” pungkasnya.(NT)

Redaksi Palembang Baru

Tinggalkan Balasan