Breaking NewsKRIMINAL

Pelaku Penyekapan Guru SMPN 1 Palembang Ditangkap, Ini Motifnya

Palembang, PB – Polisi berhasil meringkus pelaku penyekapan dan ancaman pembunuhan oleh rekan seprofesinya yang merupakan seorang guru SMP Negeri 1 Palembang.

Pelaku adalah guru Olahraga berinisial TT (30)  warga Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Tersangka TT ditangkap di sekolah SMP Negeri 1 Palembang, pada Selasa (4/2/2025) siang. Usai korban Marlita Yuana (55) yang memberikan laporan ke Pihak Kepolisian.

Kapolsek Ilir Barat (IB) I Palembang AKP Ricky Mozam saat dikonfirmasi membenarkan telah menangkap satu pelaku penyekapan dan ancaman pembunuhan oleh rekan seprofesinya yang merupakan seorang guru SMP Negeri 1 Palembang.

“Benar mas, anggota kita telah menangkap pelaku penyekapan dan ancaman pembunuhan oleh rekan seprofesinya yang merupakan seorang guru SMP Negeri 1 Palembang,” kata AKP Ricky Mozam, saat dihubungi melalui telepon selulernya.

Dia menambahkan, untuk motifnya dihadapan petugas dugaan pelaku berawal korban menanyakan gaji honorer temannya yang dibayarkan kepada pelaku.

Lalu, pelaku yang merasa kesal pun langsung mengajak korban untuk kesalah satu ruangan yang kosong. Dari situlah pelaku langsung menyekap dan mengancam korban akan dibunuh.

“Jadi, dugaan kami pelaku menyekap dan mengancam korban dibunuh ini kesal dengan menanyakan gaji honorer temannya sendiri,” ujar AKP Ricky Mozam.

Namun lanjut AKP Ricky Mozam mengaku, ia bersama anggotanya masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kepada tersangka di Polsek IB 1 Palembang.

“Hingga kini, anggota kita masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kepada tersangka,” ungkap AKP Ricky Mozam.

Sebelumnya, Seorang guru SMP Negeri 1 Palembang, Marlita Yuana (55), mengalami penyekapan dan ancaman pembunuhan oleh rekan seprofesinya.

Pelaku, seorang guru olahraga berinisial TT (30), diduga mengancam korban dengan senjata tajam (sajam) dan pistol di lingkungan sekolah.

Kejadian puncak terjadi pada Selasa (4/2/2025) pagi. Saat tiba di sekolah sekitar pukul 06.00 WIB, Marlita langsung dihampiri pelaku. Ia kemudian digiring ke ruang guru, di mana pintu dikunci dan diganjal agar tak bisa keluar.

“Saya dikurung sejak jam 6 pagi, pintu diganjal, dan dia terus menceramahi saya. Dia bahkan mengancam akan mencabut nyawa saya,” ujar Marlita saat diwawancarai.

Tak hanya disekap, Marlita juga mengaku kerap diteror oleh pelaku sebelum kejadian. Bahkan, pada satu kesempatan, pelaku diduga sempat mengeluarkan pistol dan mengarahkannya kepadanya.

“Dia pernah mengeluarkan pistol dan ingin menembak saya. Saya punya fotonya, tapi untungnya ada teman yang menghalanginya,” ungkapnya. (Feb)

admin
the authoradmin

Tinggalkan Balasan