Breaking NewsPalembang

Pasca Meninggalnya Romi Herton, Pengaruhi Peta Politik Kota Palembang.

Palembangbaru.com, Palembang – Meninggalnya mantan Walikota Palembang Romi Herton, dipastikan akan mempengaruhi perpolitikan di kota Palembang. Hal ini melihat perannya yang sangat mempengaruhi roda pemerintahan di kota Palembang, baik saat menjabat Walikota maupun sudah tidak menjabat.

Pengamat politik Sumsel Bagindo Togar, kecenderungan beruba sepertinya akan terjadi, karena sosok almarhum pernah berada dalam jabatan politik dan pemerintahan yang sangat strategis, bahkan konon “aroma kuat”, figurnya masih mampu mempengaruhi politik birokrasi pemerintahan kota.

Menurut Bagindo, walau posisi mendiang dibatasi kebebasannya oleh hukum, tapi siklus komunikasi, pengalaman juga jaringan beliau cukup mumpuni dalam mengirim ” Pesan dan sinyal ” kepada aktor, maupun kelompok politik yang terkait dengan tujuan skema kekuasaan di pemerintahan Kota Palembang.

“Terlebih lagi, kepiawaian almarhum pasca tidak lagi menjabat Walikota Palembang. Beliau mampu mengalihkan jabatannya kepada adiknya ( Fitrianti Agustinda alias Finda) sebagai Wawako mendampingi Harnojoyo,” jelasnya. Kamis (28/9/2017)

Lantas, lebih jauh pertanyaan yang muncul bagaimana episode peta dan konstelasi pasca wafatnya Romi Herton ? Bagaimana pengaruh sosok kepemimpinan almarhum menjelang Pilkada kota Palembang yang tak lama lagi akan berlansung.

Secara spesifik, pasca suasana duka atas meninggalnya Romi Herton , langkah, existensi dan appresiasi untuk Finda sebagai adik dari almarhum, cenderung membutuhkan perhatian yang lebih bebas dan konsistensi, dari para Jaringan elite yang di bina almarhum sebelumnya,” jelasnya.

Ditambahkan ketua IKA Fisip Unsri ini, tak dipungkiri Finda menjadi Wawako diusung atau jadi representasi PDIP kota Palembang, dan sebagai pengganti Romi Herton , kelak diharapkan masih berpasangan dengan Harnojoyo dalam mengikuti Pilkada Kota Palembang tahun depan. Meski sampai saat ini belum satupun secara resmi Parpol menerbitkan SK Dukungan ( Rekomendasi ) diluar PAN, agar dapat tercukupi syarat minimal dalam memperoleh ‘ Tiket ‘ menjadi Kontestan perhelatan demokrasi di daerah ini Juni tahun 2018.

“Mungkin tak dapat dipungkiri, ketokohan, pemikiran dan sentuhan almarhum masih dibutuhkan, serta mampu mewarnai proses politik dikalangan elite parpol juga pemerintahan di daerah ini, sepertinya hanya Beliau yg paham dan mampu menata proses komunikasi, antar kelompok berikut kebutuhan, serta tujuan aktifitas politik yang dibangun,” jelasnya.

Selain itu, diungkapkan Bagindo, tdak mudah untuk menggantikan sosok dan peran Romi, yang terlibat dalam politik Pilkada , untuk menyesuaikan dengan persepsi publik dan kondisi politik pasca tiadanya Romi.

“Artinya, Finda dan Harno dituntut untuk lebih solid, jeli dan ware, ketika menjalani tahapan Pilkada terhadap para kelompok sosial politik, yang tengah bermanuver dalam berkompetisi. Agar capaian di Pilkada 2018 mendatang berjalan sukses,” pungkasnya. (NT)

Redaksi Palembang Baru

Tinggalkan Balasan