Breaking NewsPendidikan

Menristek Dikti Hadiri Pembukaan Simposium SNAV dan OAV ke-3 di Palembang

PALEMBANG BARU – Asisten I Pemerintan Prov. Sumsel. DR. H. Ahmad Najib, SH, M.Hum, secara resmi membuka Simposium Nasional Akuntansi Vokasi (SNAV) ke-8 dan Olimpiade Akuntansi Vokasi (OAV) ke-3.

Kegiatan diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Sriwijaya jurusan Akuntansi dihadiri Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, Prof. H. Mohamad Natsir, Ak, Ph.D. Bertempat di hotel Swarna Dwipa Palembang, Selasa(18/6).

Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru dalam sambutan tertulisnya yang di bacakan Ahmad Najib mengharapkan, SNAV dan OAV ke-3 merupakan ajang pertemuan mahasiswa Diploma Akuntansi Se-Indonesia yang digagas dalam upaya mempersiapkan bibit calon akuntan profesional.

 “Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi mahasiswa, tenaga pendidik, perguruan tinggi serta praktisi dan perusahaan,” harapnya.

Sementara Menteri Riset Technologi Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) RI, Prof H Mohammad Nasir dalam sambutannya mengatakan revolusi industri saat ini semuanya telah mengikuti perubahan zero digitalite, kendati demikian dirinya berharap agar semua perguruan tinggi melakukan perubahan yang baik untuk masa depan.

“Saya sampaikan kepada direktur poltek, ketua programpokasi seluruh Indonesia yang hadir disimposium nasional di Palembang ini. Kalau kita tidak mengarah kesana, maka perguruan tinggi kita akan ketinggalan,”ungkapnya.

Sisitem penerimaan mahasiswa baru sekarang menggunakan UTBK, oleh karena itu dirinya menjelaskan, sesuai dengan kompetensinya perguruan tinggi harus sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

“Kalau tidak sesuai dengan kemampuannya masing-masing akan jadi masalah dalam menghadapi masalah kedepan, walaupun didalam tingkat pengangguran, sesuai data statistik yang dikeluarkan BBS, jumlah pendidikan tinggi mengalami penurunan” jelasnya.

Untuk kompetensi dosen yang tidak sesuai, dirinya menjelaskan, para dosen dan mahasiswa harus diupgrade kalau tidak akan ketinggalan, Pasalnya agar para lulusan dosen kedepan mempunyai ijazah dan sertifikasi.

“Pertama dosennya dulu diupgrade baru mahasiswanya. Apabila lulusan tersebut tidak punya kompetensi makan industri tidak akan memanfaatkan itu,” terangnya.

Teks :Rama

Redaksi Palembang Baru

Tinggalkan Balasan