PALEMBANG BARU – Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Mawardi Yahya menggelar Buka bersama santri tahfidz, fakir miskin, guru ngaji dan penjaga masjid di Pendopan Griya Agung Selasa (28/05). Turut hadir pula Kakanwil Kemenag Provinsi Sumsel Alfajri Zabidi, Ketua Baznas Provinsi Sumsel Najib Haitami, dan Kepala Kantor Akuntan Publik Drs. Abu Bakar Sidik, AK, MS, CPA, CA.
Dalam kata sambutannya Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya menuturkan, Koordinasi yang dilakukan Pemprov Sumsel dan Baznas merupakan bukti nyata perhatian Pemerintah Provinsi Sumsel. Hal ini tak lain karena Mawardi menilai penting adanya suatu wadah berpartisipasi aktif dan dapat dipercaya dalam menjalankan program, baik itu infaq, sodaqoh maupun zakat di Provinsi Sumsel melalui Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun donatur- donatur yang ada.
“Karena kami memandang sangat penting apabila para sodaqoh dan para infak dari ASN, dari masyarakat dari donatur-donatur apabila tidak dikelola dengan baik tentunya akan menghilangkan kepercayaan donatur- donatur. Oleh sebab itu pula melalui program zakat inilah, bersilaturahim dapat saling membantu,” ungkapnya
Mawardi mengakui, jika Kepala Baznas provinsi Sumsel merupakan orang yang tepat mengingat rekam jejak sebelumnya merupakan Kepala Kanwil Kemenag.
“Paling tepat Bapak Najib Haitami ini benar-benar memberikan kepercayaan dibawah kepimpinan Herman Deru dan Mawardi Yahya di bidang keagamaan. Di provinsi Sumsel menjadi prioritas dari program keagaaman dapat menata saling tahu rasa antara kesenjangan yang ada bisa saling membantu dalam suka maupun duka,” tuturnya
Mawardi juga meminta didoakan kepada hadirin yang hadir agar Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel, dalam menjalankan tugas selalu diberikan kemudahan untuk memajukan kesejahteraan bagi masyarakat Sumsel.
“Ramadhan melatih bagaimana merasakan apa yang dirasakan orang tidak punya, inilah letaknya keistimewaan dalam merajut silaturahim rasa saling kasih-mengasihi diantara kita,” pungkasnya
Sementara Sekretaris Baznas dalam laporannya mengungkapkan, Baznas merupakan Lembaga Pemerintah Nonstruktural yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011, BAZNAS hadir diseluruh Indonesia mulai dari Tingkat Pusat, Tingkat Provinsi dan Tingkat Kabupaten Kota. Menurutnya, Baznas mempunyai tugas Pokok dan fungsi yaitu untuk melakukan pengelolaan zakat secara nasional serta selaku koordinator pengelolaan zakat yang ada.
“Dalam pelaksanaan penyaluran dana ZIS yang terhimpun, BAZNAS menyalurkan dana tersebut tetap berfokus kepada orang-orang yang berhak menerima yang sesuai dengar ketentuan syariah Islam yaitu kepada delapan ashnaf,” tuturnya
Diuraikannya secara rinci, Dibidang Pendidikan Baznas Sumsel menamakan SUMSEL CERDAS Dalam program tersbeut telah menyalurkan dana ZIS melalui Program Beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana untuk mahasiwa yang tidak mampu.
“Alhamdulillah saat ini dari 100 orang mahasiswa sudah ada 30 orang alumni dan sudah berkarya dibeberapa bidang pekerjaan, ada yang sudah diterima menjadi ASN, pegawai Pengadilan Agama, wirausaha serta pegawai swasta lainnya,” katanya
Sementara untuk Program Santri Tahfidz, dalam Program ini pula Baznas membina santri tahfidz dengan bekerja sama dengan beberapa Rumah Tahfidz, bantuan yang diberikan dalam bentuk santunan biaya hidup rutin perbulan.
“Penyaluran tersebut dikemas dalam beberapa program pokok penyaluran antara lain, Program Sumsel Cerdas,Sumsel Sehat, Sumsel Makmur, dan Sumsel Peduli. dana yang disalurkan untuk kelima program tersebut merupakan hasil penerimaan zakat infaq dari para ASN yang berada di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan serta muzaki perorangan baik yang datang langsung ke Baznas maupun melalui layanan pengumpulan zakat lainnya,” pungkasnya.
Teks : Rama