PALEMBANG BARU – Progres Pembangunan Bendungan Tiga Dihaji yang merupakan bendungan terbesar di sumsel nantinya ditargetkan mencapai 29 persen hingga akhir tahun nanti.
Hal ini diungkapkan langsung Kepala BBWS Sumatera VIII, Maryadi Utama yang menjelaskan, jika target itu masih dalam on the track pembangunan Bendungan yang ditargetkan selesai tahun 2024.
“Sampai Oktober ini progresnya sudah mencapai 26,4 persen. Target kita hingga akhir tahun bisa mencapai 29 persen sesuai target yang ditetapkan,” kata Maryadi, Selasa (12/10/2021).
Maryadi juga menjelaskan bendungan yang terletak di Kabupaten OKU Selatan ini, memang terlihat lambat karena masih memiliki hambatan dibeberapa kendala dalam pengerjaan. Seperti pembebasan lahan akses kendaraan sepanjang 9,8 kilometer yang harus dilakukan di area hutan lindung seluas 7 hektar.
Saat ini, pihaknya tengah mengupayakan peminjaman pakai lahan Hutan Lindung yang berada di kawasan tersebut, untuk digunakan sebagai Jalan utama angkutan Material yang saat ini masih menggunakan jalan milik kabupaten yang dipinjam pakaikan.
“Kita sedang mengajukan izin pinjam pakai akses jalan ke Pak Gubernur dan Amdal dari KLHK untuk penggunaan hutan lindung itu. Selain itu, jika pembangunan sudah menuju progres pembangunan Fisik bendungan, persentasi pengerjaanya akan cepat,” ungkapnya.
Saat ini lanjut Maryadi, Progres pembangunan Bendungan Tiga Dihaji yang berbiaya Rp3,7 triliun ini, tengah dalam proses pengerjaan pembangunan galian Spillway, pembuatan jembatan penghubung sandaran kiri dan kanan, serta pembuatan terowongan sepanjang 595 meter dan lainnya.
Nantinya, bendungan ini akan menjadi bendungan multi fungsi. Selain dapat menampung debit air untuk pengendalian banjir, nantinya bendungan ini juga sebagai juga akan mengaliri sawah padi yang ditargetkan dapat menjangkau bisa mencapai 72 Hektar lahan tani.
“Selaim itu juga bendungan ini juga diperuntukan sebagai PLTA sebesar 4X10 MW, sarana pariwisata dan olahraga,” Tutupnya.