PALEMBANG BARU, Palembang – Persiapan pelaksanaan Asian Games di Jakarta dan Palembang berjalan dengan baik. Mulai dari venue hingga progres sarana pendukung infrastruktur transportasi seperti LRT berjalan baik sesuai rencana. Bahkan kualitas udara pun terpantau baik dan siap mendukung Asian Games, Agustus-September mendatang.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendukung betapa pentingnya kualitas udara dalam rangka penyelenggaraan Asian Games di Jakarta dan Palembang. Dikutip dari menlhk.go.id, saat ini KLHK telah melakukan beberapa langkah, yaitu ;
Pertama, menempatkan AQMS (Air Quallity Monitoring System / Alat yang secara realtime dapat menggambarkan kualitas udara ambien) dengan menyediakan informasi yang realtime untuk P.M. (Particulate Matter) 2.5., dimana berarti alat tersebut dapat memonitor bahan-bahan partikel udara yang berukuran 2.5 mikrogram.
Kedua, di Palembang AQMS ditempatkan secara fix station sebanyak 1 unit yang beroperasi sejak Januari 2017 dan 1 unit AQMS yang portable. Di Jakarta AQMS yang ditempatkan secara fix sebanyak 1 unit beroperasi sejak 2 Mei 2018 dan didukung oleh 3 Unit AQMS portable.
Berdasarkan pemantauan kualitas udara dengan konsentrasi P.M 2.5 sejak Januari hingga April 2018 terpantau kualitas udara Palembang tercatat 13,9 mikrogram/m3 dan di Jakarta tercatat 35 mikrogram/m3. Sementara Baku Mutu Harian menurut PP No. 41 Tahun 1999 adalah 65 mikrogram/m3 dan baku mutu menurut WHO 25 mikrogram/m3. Mendukung hal tersebut di atas, KLHK juga menyiapkan satuan tugas pemantau kualitas udara masing-masing untuk bertugas di Palembang dan Jakarta dengan menugaskan empat tim.
“Kami (KLHK) sangat menghargai usaha-usaha yang mendukung semakin baiknya kualitas udara dengan penggunaan kendaraan resmi panitia (official) Asian Games dengan bahan bakar gas juga sterilisasi wilayah-wilayah tertentu dari kendaraan bermotor. Demikian pula upaya rekayasa lalu lintas pada beberapa koridor-koridor tertentu (sebanyak 9 route),” tutur Menteri Siti.
Sementara itu KLHK terus mendorong untuk uji emisi dan penerapan Eco-driving, yaitu cara berkendaraan ramah lingkungan. Kehematan BBM dengan eco-driving ini dapat dirasakan dengan catatan penggunaaan per liter BBM dapat menempuh jarak sejauh 27 km. “Dengan demikian kualitas udara baik Palembang dan Jakarta relatif baik dan siap mendukung pelaksanaan Asian Games,” pungkas Menteri Siti.
Komitmen Sumsel
Aman dan baiknya kualitas udara terutama di Kota Palembang ini merupakan berkat komitmen dan kerjasama semua pihak terkait. Dalam Rakor Karhutla yang dipimpin Presiden sebelumnya, Gubernur Sumsel Alex Noerdin menjelaskan bahwa Pemprov Sumsel bersama instansi terkait di wilayah Sumsel berkomitmen penuh terhadap pencegahan karhutla melalui pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Karhutla Provinsi Sumsel sejak tahun 2015 lalu.
Menurut Alex, Karhutla tahun 2015 lalu menjadi pengalaman penting bagi Provinsi Sumsel karena sekitar 736 ribu hektare hutan dan lahan di Sumsel terbakar. Beruntung di tahun 2016 dan 2017 Karhutla di Sumsel berhasil menurun drastis berkat komitmen bersama melalui Satgas Karhutla Provinsi Sumsel yang telah dinyatakan sebagai satgas karhutla terbaik di Indonesia.
“Pencegahan Karhutla tahun 2018 ini menjadi tantangan yang cukup berat bagi kita karena ada dua agenda besar di Sumatera Selatan, Pilkada serentak dan Asian Games. Kita terus berkomitmen tidak boleh ada karhutla lagi di Sumsel, sejak Februari 2017 lalu kita telah memiliki posko lapangan pemadaman darat berjumlah 658 posko, dan melibatkan 7.000 lebih personel dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutla di wilayah Sumatera Selatan,” pungkasnya.
Selain komitmen dari Pemprov Sumsel yang kuat, dukungan banyak pihak termasuk swasta seperti perusahan perkebunan dan HTI juga sangat membantu. Banyak perusahaan telah menyiapkan tim beserta peralatan pencegahan dan pengendalian karhutla.
Staf Khusus Gubernur Sumsel Bidang Perubahan Iklim, Dr Najib Asmani dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Denpasar Bali, Kamis (22/02/2018) mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Pemprov Sumsel dalam menanggulangi Karhutlah dengan melakukan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Bahkan, hingga saat ini pihaknya telah membentuk 250 pos yang terdiri dari masyarakat, TNI dan Polri. “Sumsel ada 367 desa yang rawan kebakaran. 167 diantaranya dibentuk desa api sebagai bentuk pembedayaan masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, jelas Najib, pihaknya telah membuat sebanyak 250 posko patroli di berbagai tempat dengan 750 tim patroli yang terdiri dari TNI, Polri, dan masyarakat. Fungsi dari posko tersebut, ungkapnya, bertujuan agar hotspot bisa terpantau baik pada siang hari maupun malam hari. “Kita sudah kerja sama dengan Korem GAPO 044 dan Tim Restorasi Gambut (TRG) untuk melakukan pemantauan karhutla di daerah terisolir. Sebab daerah ini menjadi salah satu perhatian kita agar tidak terjadi Karhutlah,” terang Koordinator TRG Sumsel. (red)