Breaking NewsPolitik

Hadiri Kampanye Damai, Febuar Rahman Ajak Kader dan Caleg Perindo Patuhi Peraturan

PALEMBANG BARU – Ikut tandatangani komitmen besama untuk melaksanakan kampanye yang damai, Calon anggota legislatif DPRD Sumsel dapil 3 yang meliputi kab.Ogan Ilir (OI) dan Ogan Komering Ilir (OKI) dengan nomor urut 1, Febuar Rahman, mengungkapkan dirinya sebagai caleg berkomitmen untuk patuh terhadap peraturan pemerintah dalam hal ini KPU dan perundang undangan yang ada,karena menurutnya ini merupakan bagian dari kualitas para caleg.

“Negara ini mempunyai aturan, sebagai caleg saya harus mentaatinya,” Katanya kepada media usai mengikuti kampanye damai di Kambang Iwak Palembang, Minggu (22/9/2018).

Selain sebagai Caleg, Ketua DPW Partai Perindo itu selalu berkonsolidasi kepada para caleg lain yang tergabung di partai perindo, baik kader, pengurus dan semua caleg agar mengikuti aturan yang sudah ada.

“Calon legislatif adalah calon pemimpin  sekaligus wakil rakyat yang harus dapat memberi contoh dan pengayomi masyarakat, makanya harus patuh pada aturan perundang-undangan,” Ungkapnya.

Febuar Rahman menyebutkan, deklarasi anti hoax, anti politik SARA, dan anti politik uang yang dilaksanakan KPU merupakan langkah yang harus didukung demi mewujudkan politik Indonesia yang jujur dan bermartabat.

” Kita bersama mendukung kampanye damai ini, ini merupakan bentuk komitmen kita para calon anggota legislatif untuk mewujudkan pendidikan politik yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar ayah dari sabella liberty.SH yang juga maju sebagai caleg DPR RI Dapil sumsel-1 dari Partai Perindo ini.

Sementara Ketua KPU Sumsel, Asphani menyatakan, deklarasi damai ini dilakukan bersamaan dengan dimulainya musim kampanye Pemilu 2019 yang dirangkai dengan sejumlah acara lainnya seperti karnaval dan hiburan musik. ”Ada penandatangan naskah deklarasi bersama seluruh partai politik peserta pemilu serta calon anggota dewan perwakilan daerah (DPD) RI,” Katanya.

Terahir Asphani berpesan, agar menolak berita bohong atau fitnah yang akan membawa kepada permusuhan, yang utama lebih menghindari politisasi sara karena Indonesia sudah memiliki keberagaman bhineka tunggal Ika.

” Sebagai orang beragama upaya sogok menyogok akan meruntuhkan nilai dan norma kita sendiri,Mudah-mudahan dapat melewati tahapan kampanye dengan damai,” Pungkasnya.(NT)

Redaksi Palembang Baru

Tinggalkan Balasan