Sumsel

Gubernur Minta Pemerataan Listrik 100 Persen di Sumsel, PLN :  In Sha Allah kita bisa selesaikan

PALEMBANG BARU – Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, pemerataan listrik di desa-desa wilayah Sumsel tuntas 100% pada tahun 2019. Berdasarkan pengalaman sewaktu menjabat Bupati OKU Timur, Herman Deru banyak mendapat keluhan dari masyarakat, bahwa penerangan listrik belum merata, terutama di wilayah desa pelosok.

“2019 Sumsel harus terang 100%. Semua listrik harus merata di desa-desa bahkan sampai ke dusun di pelosok. Ini memang sudah menjadi target HDMY memberikan pemerataan listrik bagi warga Sumsel. Dari sekitar 3000 desa, nanti 2019 semuanya selesai kita aliri listrik,” kata Herman Deru saat menerima audiensi jajaran PT PLN WS2JB, di ruang rapat gubernur, Senin (22/10).

Menurut HD, di Sumsel ini hanya ada dua kabupaten yang memprogramkan listrik curah untuk penerangan, salah satunya adalah OKU Timur. Kebijakan yang dilakukannya selama menjabat sebagai bupati itu bahkan diakui secara nasional. Bahkan untuk mengatasi kelangkaan listrik, HD menyalurkan listrik yang didistribusikan melalui KOPEG (Koperasi Energi).

Lebih jauh HD mengatakan, bahwa kebutuhan daya listrik di desa secara menyeluruh sudah tercakupi. Namun ternyata baru menyentuh desa, belum sampai ke kampung atau dusun-dusun.

“Saya berharap,  permasalahan banyaknya dusun atau kampung yang belum tercover listrik ini disikapi PLN dengan aksi nyata,” ungkapnya.

Soal kenaikan tarif, HD meminta PLN benar-benar memberikan listrik bersubsidi dengan tepat sasaran. Subsidi listrik harus diberikan secara bijak dan obyektif dengan memperhatikan kondisi dan situasi dari masyarakat yang layak menerima subsidi.

Terkait hal itu, HD meminta PLN dapat berkoordinasi dengan Dinas Sosial yang ada di Kabupaten/Kota ataupun BPS dalam membuat terobosan yang baru terhadap mekanisme pada saat survei ke lapangan.

“Harus dilihat betul saat survei. Jangan hanya dilihat kondisi tampak luarnya saja. Namun kondisi kenyataan perekonomian masyarakat. Ada masyarakat yang mungkin rumahnya besar karena itu rumah warisan akan tetapi kondisi perekonomian yang tidak mampu, ini tentu jadi persoalan tersendiri,” jelasnya.

Tak hanya menyinggung soal listrik masuk desa. Dalam kesempatan audiensi itu HD juga menyarankan kepada jajaran PLN agar melibatkan RT dan kepala desa dalam hal pembebasan lahan untuk pembangunan jaringan.

“Banyak isu-isu, pak, apabila melewati kabel nanti mandullah, harga tanah jeblok. Nah ini yang perlu disosialisasi,” ujarnya seraya mengaku siap untuk membantu PLN terkait permasalahan atau hambatan yang ada, termasuk dalam hal pembebasan lahan.

Sementara itu, General Manager (GM) PT PLN WS2JB, Daryono mengatakan bahwa, kunjungan mereka kepada Gubernur Sumtera Selatan adalah untuk bersilaturahmi dan menginformasikan kondisi kelistrikan terkini di Sumsel.

Diakui Daryono bahwa, Provinsi Sumsel saat ini memiliki ketersediaan daya pembangkit listrik yang berlebih. ” Di Sumsel ada sebanyak 1400 Megawatt dan pemakaian di Sumsel sendiri yang hanya 870 Megawatt,” jelasnya.

Ditambahkan Daryono mengenai harapan Gubernur yang mengharapkan desa-desa yang belum berlistrik bisa diselesaikan pada 2019

“ Daerahnya yakni di kabupaten Banyuasin,  OKUT,   OKUS, dan Muba. In Sha Allah, kita bisa selesaikan. Untuk OKUS akan segera dibangun gardu induk. Tahun 2019 semua sudah dialiri listrik, saat ini masih ada 74 desa yang belum berlistrik,” Tutupnya. (Red)

Redaksi Palembang Baru

Tinggalkan Balasan