PALEMBANG BARU – Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Palembang, Zulkarnain saat menemui puluhan pemborong dan pekerja yang menamakan dirinya Sriwijaya Corruption Watch (SCW) saat menggelar aksi demo kantor Walikota Palembang mengatakan saat ini pihaknya sedang mengalami kendala defisit karena Covid-19. Namun hal itu, bukan menjadi kendala semua proyek akan dibayarkan.
“Proses untuk pembayaran akan ada pendataan dulu dari SKPD. Sebelum lebaran bulan Mei, pembayaran mulai akan dilakukan,”ucapnya. Rabu,(14/4/2021).
Sementara Koordinator Aksi (Korak) SCW Sanusi yang juga mewakili puluhan pemborong menyuarakan keluhan pemborong yang kebanyakan saat ini sedang menanggung hutang di bank akibat keterlambatan pembayaran dari proyek pembangunan pada tahun 2019 – 2020 yamg telah mereka kerjakan.
“Berutang aku nih di bank. Siapo yang nak bayar utang itu, kalau idak aku cak ini (demo), “ujarnya saar orasi didepan gedung Pemkot.
Sanusi juga mengatakan Pemkot telah menggunakan jasa mereka selaku pemborong atau pihak ke-3 pada proyek pembangunan tahun 2009 dan tahun 2020. Namun secara persentase 100 persen telah rampung.
“Pekerjaan-pekerjaan sudah selesai itu, saat kami datang ke BPKAD di kembalikan lagi, alasan tidak ada uang. Bagaimana perencanannya, ini program pemerintah tetapi bisa tidak matang,”katanya.
Dia berharap adanya demontrasi Pemkot bisa membayar semua proyek di bulan 2019 – 2020 tersebut.
Sementara itu, aksi itu sendiri berjalan kondusif. Pihak Pemkot pun menerima dengan mendatangkan langsung Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Palembang. (**)