JAKARTA, PB – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempersiapkan strategi pencegahan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Hal itu disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.
Menurutnya, prediksi curah hujan pada tahun 2023 akan menurun. Sehingga Indonesia akan mengalami kondisi kekeringan jika dibandingkan tiga tahun terakhir.
“Cuaca kemarau di tahun 2023 akan terjadi lebih tinggi ketimbang tahun 2022, 2021 dan 2020. Kita telah siapkan langkah-langkah pencegahannya agar Karthula bisa terkendali,” kata Suharyanto.
Suharyanto menjelaskan, potensi terjadinya karhutla akan semakin tinggi. Menyusul curah hujan yang menurun sehingga membuat kondisi lahan ikut kering.
“Kita siagakan lebih banyak helikopter yang berjumlah 49 unit. Kemudian melakukan teknologi modifikasi cuaca untuk merekayasa cuaca, termasuk menyiapkan dana siap pakai untuk operasional,” ujarnya.
Suharyanto mengimbau kepada Pemerintah Daerah agar menetapkan status kedaruratan. Hal itu dilakukan agar BNPB bisa memberikan dukungan.
“Dana BNPB bisa mendukung masuk ke daerah. Syaratnya jika sudah ada status siaga darurat atau tanggap darurat,” ucapnya.