Muara Enim,,PB – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menggelar workshop dengan tema ‘Satu Bumi untuk Masa Depan’ di Gedung Serba Guna (GSG) Baru PTBA pada Jumat (1/7). Workshop ini merupakan bagian dari rangkaian acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) Tahun 2022.
Direktur Operasi Produksi PTBA Suhedi dalam keterangan pers menjelaskan, tema ‘Satu Bumi untuk Masa Depan’ diangkat untuk mengajak semua pihak agar peduli pada lingkungan. Bumi hanya satu dan harus dijaga bersama-sama.
Isu lingkungan hidup sudah menjadi perhatian, baik di Indonesia maupun dunia. Target Net Zero Emission 2060 sudah dicanangkan Indonesia. PTBA sebagai perusahaan energi yang berkomitmen pada lingkungan pun telah melakukan berbagai langkah untuk menekan emisi karbon, salah satunya Eco Mechanized Mining alias mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik.
“Contohnya saja, PTBA mempunyai alat gali yang cukup besar PC 3000 yang menggunakan listrik, para pompa juga kita menggunakan listrik, semua mulai beralih ke listrik. Bahkan dalam waktu dekat, PTBA juga akan membeli 15 bus untuk untuk karyawan juga bus listrik. Selain dilakukan upaya bagaimana melakukan penyerapan emisi, salah satunya dengan melakukan reklamasi, penanaman Daerah Aliran Sungai (DAS),” kata Suhedi (2/7/ 2022).
Suhedi menegaskan, aturan terkait lingkungan hidup harus benar-benar dijalankan. “Itu semua kita lakukan demi menjaga lingkungan. Dan saya ingatkan para mitra kerja sekalian, terkait lingkungan ini ada tindakan-tindakan pidana. Jadi hati-hati, saya ingatkan sekali lagi untuk benar-benar menaati terkait masalah lingkungan. Minimal kita mengikuti kewajiban-kewajiban kita yang sudah ada, minimal itu, tapi sebaiknya lebih dari itu,” Suhedi menambahkan.
Workshop ini dimoderatori oleh General Manager PTBA Unit Pertambangan Tanjung Enim Venpri Sagara dan menghadirkan beberapa narasumber, yaitu Direktur Teknik dan Lingkungan Minerba Kementerian ESDM Sunindyo Suryo Herdadi, Research Analyst ASEAN Center of Energy Monika Merdekawati, Kordinator Bidang Pengendalian Pemanfaatan dan Pelestarian Hutan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Fatma Puspitasari, dan Duta Lingkungan Hidup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK) Tasya Kamila.
Dalam kesempatan ini, Venpri menggarisbawahi bahwa PTBA dan para mitra memiliki kewajiban menjaga lingkungan hidup agar tetap lestari dan sehat. Contohnya dengan tidak membuang sampah sembarangan dan memanfaatkan sampah agar bernilai tambah.
“Sampah itu bisa jadi bank, tergantung kita menganggapnya apa. Kalau kita menganggapnya sampah tentunya tetap sampah. Dan kalau kita menganggapnya sesuatu yang bermanfaat, ya bermanfaat dan bisa bernilai ekonomis,” ujarnya.
Sementara itu, dalam paparannya Tasya Kamila menyampaikan bahwa PTBA bisa menjadi partner pemerintah daerah (pemda) untuk pengelolaan sampah. Ia berharap agar sampah dapat diolah dengan baik. (**)