Palembangbaru.com, PALEMBANG – Meski SD Negeri 70 Palembang telah berdiri sejak tahun 1992, namun sekolah ini belum bisa menikmati sekolah yang nyaman, pasalnya sekolah ini berada di tengah padat perumahan masyarakat.
Untuk pembangunan pagar sekolah belum bisa terlaksana, karena sekolah tersebut masih menunggu realisasi dari anggaran, selain itu belum ada koordinasi masyarakat yang berada di sekitaran Jalan H Paqih Usman kelurahan 2 Ulu Kertapati.
Saat ditemui ruang kerjanya, Kepala SD Negeri 70 Palembang Dra.Syamsiah, MM mengatakan sekolah ini sudah puluhan tahun berdiri akan tetapi realisasi pagar sekolah sendiri belum bisa terlaksana, memang sejak dia memimpin menjadi kepala sekolah yang sudah mencapai 8 tahun hingga sekarang, dirinya tidak berhenti terus mengajukan pengadaan pagar sekolah. “Sampai sekarang sekolah hanya menginginkan SD Negeri 70 bisa memiliki pagar sendiri, sebab dengan luas halaman 1.525 meter persegi sekolah tidak bisa menjaga halaman dengan baik, tentu banyak sekali hal-hal negatig yang terjadi selama di halaman sekolah,” katanya.
Lanjutnya, seperti yang pernah Ia temui selama menjabat menjadi Kepala sekolah disini, ada beberapa kalangan muda terlihat menggunakan sekolah sebagai tempat pacaran atau katakanlah tempat mesum, lalu masyarakat juga disekitaran menggunakan halaman yang luas sebagai ajang judi sabung ayam. “Ya, siapa tahu dengan di lakukan pagar sekolah mudah-mudahan bisa melindungi aset sekolah, dan tidak terhindar hal-hal negatif khususnya di halaman sekolah, alhamdulilah sarana atap dan lantai semuanya sudah diperbaiki, kemungkinan proritas kami hanya untuk lapangan dan ruang kelas baru,” jelasnya.
Mudah-mudahan dengan diajukan terus mengenai pembangunan pagar sekolah. Pastinya Ia beserta guru tidak was-was lagi untuk menjaga sekolah, soalnya beberapa kelas ini ada yang tidak terkunci, sehingga saat malam hari masyarakat atau orang luar pun dengan mudah keluar masuk ke sehalaman sekolah. “Saya sendiri sudah bertahun-tahun mengajukan pagar sekolah, apalagi luas halaman sekolahnya membutuhkan biaya anggaran yang lebih besar,” ungkapnya.
Jika ditahun depan pagar sekolah sudah teralisasi, pastinya pagar dibuat secara 2 komponen bahan yakni setengah batu dan setengah besi. “Khusus masyarakat sekitar yang mau meminjam halaman sekolah seperti keperluan nikah atau yang lain, kami selaku pihak sekolah tidak keberatan. Lain halnya jika digunakan untuk yang hal-hal negatif kami pun tidak akan setuju, sebab disini tempat mengenyam pendidikan, bukan tempat meseum dan judi,” paparnya.
Sementara itu, Sekretaris Disdik kota Palembang Karim Kasim mengatakan mengenai pagar SD Negeri 70, pihaknya akan brkoordinasi dulu baik dengan Disdik dan masyarakat, sebab dalam pembangunan sekolah dilihat dulu, apakah dengan dibangun pagar akan merugikan masyarakat atau menguntungkan. “Apalagi anggaran dalam pembangunan pagar sendiri sangat terbatas, makanya jika memang pagar SD Negeri 70 Palembang sangat dibutuhkan segera mungkin kami akan tindak lanjut,” katanya.
Pihaknya juga akan meminta tim pengawas agar selalu melakukan koordinasi kepada Disdik, sehingga dirinya bisa segera melaporkan pengajuan ini. “Secara letak SD Negeri 70 sangat stategis karena dekat dengan pemukiman masyarakat, mudah-mudahan dengan laporan ini kami akan melakukan koordinasi dahulu,” pungkasnya. (hasan basri)