JAKARTA, PB – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan akan meningkatkan produksi batu bara dalam negeri pada 2023 menjadi 694 juta ton, naik dari target tahun ini yang dipatok sebesar 663 juta ton.
Peningkatan produksi batu bara pada 2023 ini juga telah diprediksi oleh para pengusaha batu bara.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan, perkiraan lonjakan produksi batu bara Indonesia pada 2023 ini tak lain karena proyeksi permintaan batu bara dari Tiongkok dan India akan meningkat.
“Di tahun 2023 kemungkinan target produksi akan sedikit lebih tinggi dari target di 2022. Asumsi, proyeksi permintaan dari Tiongkok dan India diperkirakan sedikit meningkat meskipun di tengah resesi keuangan global, karena Tiongkok sudah mulai relaksasi kebijakan strict zero Covid policy. Jadi, ekonomi mereka mulai akan lebih cepat pertumbuhannya di 2023. India juga sedang meningkatkan kapasitas kelistrikan mereka di 2023,” kata dia, Selasa (20/12/2022).
Tak hanya itu, menurutnya permintaan Eropa diperkirakan juga masih tinggi pada tahun depan.
“Sejauh ini ekspor kita ke Eropa meningkat tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Diperkirakan tahun ini sekitar 4-5 juta, sebelumnya rata-rata di bawah 500 ribu ton,” ucapnya.
Perlu diketahui, berdasarkan data Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM, ekspor batu bara RI ke Eropa sampai November 2022 tercatat mencapai 5,9 juta ton.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Ditjen Minerba Kementerian ESDM Lana Saria mengatakan, dari jumlah ekspor batu bara RI ke Eropa tersebut, terbesar ke Polandia dengan jumlah 2,1 juta ton, lalu diikuti Belanda dan Italia masing-masing 1,3 juta ton dan 1,2 juta ton.
“Kami sampaikan ekspor batu bara Indonesia ke Eropa sampai dengan November 2022 total ekspor sebesar 5,9 juta ton. Terbesar ke Polandia realisasi sebesar 2,1 juta ton dan diikuti ke negara Belanda dan Italia masing-masing 1,3 dan 1,2 juta ton,” paparnya kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (19/12/2022).
Dia menyebut, jika pengiriman batu bara ke Eropa pada Desember 2022 ini sama dengan realisasi pengiriman pada November 2022 yang sebesar 0,7 juta ton, maka diperkirakan realisasi penjualan batu bara ke Eropa sampai dengan akhir tahun mencapai 6,6 juta ton.
“Jika proyeksi Desember 2022 sama dengan realisasi November 2022 yaitu total 0,7 juta ton maka proyeksi realisasi penjualan batu bara ke Eropa sampai dengan akhir tahun 2022 sebesar 6,6 juta ton,” tuturnya.
Bila itu tercapai, maka artinya ekspor batu bara RI ke Eropa pada tahun ini akan menjadi terbesar sepanjang sejarah. Pasalnya, jumlah ini nyaris menyamai rekor tertinggi pada 2012 di mana ekspor batu bara ke Eropa, utamanya Spanyol mencapai sekitar 6,2 juta ton. (Son)