PALEMBANG BARU – Sekretaris Jendral Pengawal Indonesia Kerja (PIKA) Tim Kampanye Nasional Ir.H.Joko Widodo dan KH.Ma’aruf Amin, Dr.RM.Taufik Husni,SH.,MH, sangat mengapresiasi apa yang dilakukan sedulur Jokowi dengan menggelar doa bersama dimakan para pahlawan.
“Untuk memenangkan Jokowi dan Ma’aruf Amin, Dimomentum 1 Oktober hari kesaktian Pancasila ini, Tika sangat mengapresiasi apa yang dilakukan sedulur Jokowi, dengan berdoa diatas makam pahlawan pendiri dari pada bangsa ini,” Katanya kepada media, Senin (1/10/2018).
Sambungnya, Untuk mendirikan bangsa ini, dirinya berharap kepada masyarakat Sumsel, khususnya kota Palembang, bahwa pergerakan Jokowi ini bukan pergerakan main-main atau coba-coba, karena bangsa ini didirikan atas dasar perjuangan dan jasa-jasa para pahlawan yang sudah mendahului kita khususnya dimakan pahlawan ini.
“Ini momentum yang paling baik dan bagus, kita apresiasi apa yang dilakukan sedulur Jokowi untuk memenangkan Jokowi satu periode lagi, kami dari PIKA akan mensupport penuh, apapun yang menjadi kebutuhan untuk memenangkan Jokowi,” Harapnya.
Ia juga berpesan kepada masyarakat dan kaum millenial bahwa pergerakan Jokowi, adalah pergerakan yang murni tidak ada embel-embel balas jasa atau pamrih, karena menurutnya apa yang dilakukan ini adalah semuanya dihimpun dari pada swadaya untuk kemenangan dan kemajuan Indonesia.
“Jadi jokowi memimpin bangsa ini betul betul berdasarkan niat yang tulus untuk mendirikan bangsa, tidak dengan hoax atau dengan hujat menghujat,” Ungkap ketua YLKI ini.
Taufik menghimbau kepada masyarakat agar cerdas dalam menggunakan hak pilihnya, jangan sampai golput atau tidak memilih sama sekali.
“Khususnya Sumsel, Jokowi harus menang, karena siapa lagi yang kita dukung kalau bukan para ulama, ulama disini ketua MUI yaitu Ma’aruf amin bukan ulama-ulama lain,” Imbaunya.
Taufik juga menilai bahwa apa yang dipesankan para ulama di Sumsel ini tidak menunjukkan sifat seorang ulama, harusnya para ulama dapat memberikan semangat dan support bagi para umat muslim seluruh Indonesia ini
“Ulama harusnya bersatu, bukan saling menghujat, memfitnah dan menjatuhkan, ini yang tidak boleh, sementara perjuangan ulama harusnya perjuangan untuk seluruh bangsa, seluruh umat, itulah yang mungkin saya kutip dari ulama juga, bahwa muslim atau Islam ini Rahmatan Lil Al-Amin, bukan untuk kepentingan kelompok atau pribadi,” Tutupnya.(NT)