PALEMBANG BARU – Untuk memastikan keamanan infrastruktur kelistrikan di setiap Kantor Pemerintahan, Hotel, LRT dan Venue cabang olahraga di Jakabaring Sport City (JSC) saat perhelatan Asian Games, PT PLN (Persero) Wilayah S2JB menggelar gladi bersih dan gelar pasukan siaga, Hal ini diungkapkan oleh Direktur Bisnis PLN Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto.
“Gladi kotor ini sudah dilakukan selama dua kali yaitu bulan Maret dan April dan bulan Juli kemarin diadakan gladi bersih sekaligus Apel kesiapan seluruh petugas posko dan juga apel uji coba simulasi, ini gunanya untuk menjaga pasokan kelistrikan agar lebih aman menjelang Asian Games nanti,”ungkapnya kepada media saat Apel Siaga Perusahaan Listrik Negara (PLN) di GOR Ranau – Dempo, Jakabaring Sport City Palembang, Kamis (19/7/2018).
Dijelaskan Wiluyo, bahwa terdapat 13 titik utama yang akan menjadi fokus keamanan pasokan listrik di kawasan JSC, dimana kesemuanya kita amankan dalam 5 lapisan mulai dari transmisi 150kV, transmisi 70kV, spindle 20kV, UPS serta Genset.
“Saat ini sudah terdapat sistem 70 kV di GI Sei kedukan dan GI Bungaran. Seandainya ada gangguan 150 kv dari bukit Asam, GI Bungaran, sungai kedukan akan menjadi Back Up, tapi seandainya sistem tadi full kita mempunyai masih mempunyai PLTG Borang,”jelasnya.
Sedangkan untuk memback up kebutuhan listrik di JSC, PLN juga telah mensiagakan genset dan UPS di setiap venue. “Apabila sistem 20kV mengalami gangguan misalnya ada pertandingan sepakbola kemudian genset ada gangguan, disana ada UPS yang akan mem-backup pertandingan itu, sehingga pasokan listrik tetap ON dan pertandingan dapat berjalan dengan lancar,”paparnya.
Sementara General Manager PLN Wilayah S2JB Daryono menambahkan, Selama perhelatan Asian Games nanti, masyarakat Kota Palembang bisa merasa tenang karena meski kebutuhan listrik untuk Asian Games cukup besar, namun ketersediaan daya listrik PLN sangat cukup, sehingga tidak akan mengganggu sisitem kelistrikan warga Palembang dan Sumsel pada umumnya, PLN saat ini telah mempersiapkan Beban puncak Sumsel sebesar 817 MV dengan kesiapan pembangkit sebesar 1.406 MW, sehingga ada cadangan sebesar 589 MW,” tegasnya.
Daryono menjelaskan bahwa beban puncak total Sumatera Selatan dari tahun 2010 hingga 2018 meningkat 23,76% atau sebesar 325,76 MW. Hal ini juga diiringi dengan peningkatan Daya Mampu Pembangkit di Sumatera Selatan, sebesar 24,35%, yakni pada tahun 2010 sebesar 825 MW menjadi 1.406 MW pada tahun 2018, “tandasnya.(Red)