PALEMBANG – Bercocok tanam di pekarangan rumah atau lahan kosong menjadi trend di masyarakat selama pandemi covid-19, Ada yang sekedar menyalurkan hobi untuk mengelokesi tanaman hias, ada pula yang serius bercocok tanam untuk menambah pengahasilan
Hal tersebut dilakukan oleh salah satu Mahasiswi Universitas Tridinanti Palembang Adelia Fitriani, dimana hal ini selaras dengan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru untuk mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan menanam yang dimulai dari pekarangan rumah. Adelia mengakui, aktivitas bercocok tanam di pekarangan rumah itu asyik. Bisa jadi hiburan pagi dan sore, terlebih sebelum dan setelah masuk kuliah.
Rumah kita pun selalu fresh dan asri, Tidak hanya menanam kemudian ditunggu terus panen dan tak semudah itu. Tanaman harus dirawat agar terhindar dari hama, diberikan pupuk, disirami, dan lainnya,” katanya.
Dela sapaan akarabnya membagikan tips untuk tanaman tersebut dapat dipanen dan mempunyai segudang manfaat, yakni dengan tidak hanya semangat saat menanam saja setelah itu tanaman dibiarkan. “Ya, bisa mati. Kalaupun hidup ya tidak maksimal. Tanaman itu butuh perawatan dan perhatian. Dirawat, dipupuk, dan disirami,” tuturnya.
Mengenai Sumsel mandiri pangan, Dela menilai sangat bagus sekali tentunya bermanfaat dalam beraneka ragam yang bisa dikonsumsikan oleh masyarakat, salah satunya pencegahan stunting.
Sebenarnya kalau kita melihat dalam kondisi geografis wilayah Sumsel ini kan termasuk daerah yang subur punya sumber daya alam, salah satunya penghasil beras dan ini saya rasa tersedia diwilayah Sumsel untuk bahan pokok yang menjadi konsumsi utama bagi masyarkat,” tambahnya
Dia berharap GSMP dapat diterapkan oleh seluruh masyarakat di Sumsel. Bukan saja yang tinggal di pedesaan namun juga dapat dilakukan oleh masyarakat yang ada di kota meski lahan yang terbatas namun masih dapat memanfaatkan media tanam menggunakan barang bekas atau sejenisnya.
Memang kita ini mengharapkan Sumsel Mandiri Pangan diikuti oleh seluruh masyarakat berproduksi namun, pangan juga mampu dikonsumsi oleh masyarakat. Jadi tidak hanya di produksi lalu dijual karena produksi yang banyak, harapanya pangan yang melimpah ini dikonsumsi dengan baik, diolah dengan baik sehingga bisa menkonsumsi makanan yang baik,”pungkasnnya. *