Muara Enim, PB – Kelompok Peternakan Puyuh Simpang Karso, Desa Darmo, kembali menunjukkan perkembangan signifikan melalui keberhasilan panen cabai hasil pemanfaatan kohe (kotoran hewan) puyuh sebagai pupuk organik.
Program ini merupakan bagian dari Program Transformasi PETI (Pertambangan Tanpa Izin) tahun 2025 yang dibina oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melalui Sustainability Division.
Ketua Kelompok Puyuh Simpang Karso, Agustian Kholiq, menyampaikan terimakasih dan apresiasinya atas pendampingan yang diberikan oleh PTBA.
“Kami mengucapkan terima kasih atas support PTBA yang telah mendampingi pengembangan usaha ini. Kali ini kami bekerja sama dengan petani cabai untuk memanfaatkan kohe puyuh. Harapannya, PTBA dapat terus mendampingi kami ke depannya,” jelas pria yang akrab disapa Agus.
Kepala Dusun III Desa Darmo, Rika Hiriansyah, juga mengaku bersyukur karena dengan adanya dukungan dari PTBA maka turut memberikan kemajuan bagi masyarakat sekitar.
“Alhamdulillah banyak kemajuan pada masyarakat kami. Keberhasilan demi keberhasilan petani mulai terasa, mulai dari puyuh, semangka, dan sekarang cabai. Ini sejalan dengan program ketahanan pangan desa. Semoga dukungan ini dapat melahirkan petani-petani mandiri lainnya,” jelas Rika.

Pemanfaatan Kohe Puyuh Dukung Produktivitas Pertanian Cabai
Pada musim tanam kali ini, kelompok melakukan penanaman 500 titik tanam cabe rawit merah (cabe setan). Dengan pemanfaatan pupuk organik dari kohe puyuh, tanaman tumbuh lebih subur dan tahan terhadap serangan hama, sehingga mampu memberikan proyeksi hasil panen yang lebih maksimal.
Dari total titik tanam tersebut, estimasi hasil panen mencapai 0,5 ton yang diperkirakan akan diperoleh dalam 25 kali masa panen bertahap. Hasil ini menjadi bukti efektivitas penggunaan pupuk organik serta keberhasilan pembinaan yang berkelanjutan
Penandatanganan Kerjasama Penjualan Telur Puyuh
Selain panen cabai, Kelompok Peternakan Puyuh Simpang Karso Desa Darmo, binaan PT Bukit Asam Tbk melalui Program Transformasi PETI, juga resmi menjalin Perjanjian Kerjasama Penjualan Telur Puyuh dengan Agen Telur Puyuh Yandra Baturaja.
Melalui kesepakatan ini, kedua pihak menyetujui skema jual beli telur puyuh dengan volume pasokan maksimal 1 ton per bulan khusus untuk lokasi yang menjadi ruang lingkup kerjasama. Volume ini berfungsi sebagai penopang dan penguat pasar, melengkapi tonase yang sudah berjalan dan bersifat tetap di lokasi pemasaran lainnya.
Komitmen PTBA Dorong Kemandirian Ekonomi Masyarakat
Penandatanganan perjanjian ini turut disaksikan oleh manajemen PTBA sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan usaha produktif masyarakat melalui pembinaan yang berkelanjutan.
Sustainable Economic, Social, & Environment Department Head PTBA, Mustafa Kamal menuturkan, Program Transformasi PETI merupakan upaya perusahaan untuk memberikan alternatif penghidupan yang berkelanjutan bagi masyarakat, khususnya kelompok yang sebelumnya berpotensi terlibat dalam kegiatan PETI. Melalui program ini, PTBA berkomitmen menghadirkan pemberdayaan yang terukur, terarah, dan berdampak nyata.
Mustafa menilai, kerjasama ini merupakan langkah penting dalam memperluas akses pasar kelompok binaan sekaligus mengokohkan keberlanjutan usaha produktif masyarakat.
“Penambahan volume pasokan telur dalam kerjasama ini bukan hanya memperkuat rantai pemasaran, tetapi juga memastikan kelompok memiliki peluang peningkatan pendapatan yang lebih stabil,” ujar Mustafa Kamal.
Ia menegaskan, PTBA akan terus mendorong terciptanya kekuatan ekonomi baru di sekitar wilayah operasional perusahaan melalui kolaborasi, pendampingan, dan inovasi berkelanjutan.(Ari)






