Empat Lawang, PB – Kepemimpinan pro rakyat kembali diperlihatkan oleh Bupati Empat Lawang, H. Joncik Muhammad. Belum genap 100 hari menjabat, bupati yang juga dikenal sebagai Ketua KAGAMA Sumsel sekaligus Ketua KAHMI Sumsel ini sudah mengambil kebijakan penting dengan menghapus anggaran pengadaan mobil dinas untuk dirinya.
Alih-alih menggunakan dana APBD untuk membeli kendaraan baru, Joncik lebih memilih menggunakan mobil pribadinya untuk berkegiatan. Sementara itu, anggaran yang semula disiapkan untuk mobil dinas dialihkan untuk melunasi tunggakan BPJS masyarakat Empat Lawang serta memperkuat layanan kesehatan di rumah sakit daerah.
Pada tahap awal, pemerintah kabupaten telah menyalurkan dana sebesar Rp10 miliar untuk membayar kewajiban BPJS, sehingga ribuan warga bisa kembali aktif memanfaatkan layanan kesehatan, pada bulan September ini seluruh kewajiban akan dituntaskan.
“yo benar, kita menghapus anggaran untuk mobil dinas baik bupati, wakil bupati maupun mobil pejabat yang lain, kita focus perbaikan insfrastruktur jalan dan layanan Kesehatan seperti pembayaran BPJS. kalau untuk berkegiatan aku pakai mobil pribadi dak apo-apo” ungkap Bupati Joncik yang juga Ketua DPW Pan Sumsel ini.
Langkah ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Tokoh masyarakat menilai kebijakan tersebut sebagai wujud nyata keberpihakan seorang pemimpin kepada kebutuhan dasar rakyat. Sementara pihak rumah sakit dan tenaga medis menyebut tambahan anggaran akan berdampak langsung pada peningkatan pelayanan pasien.
Meski begitu, sejumlah pengamat menilai kebijakan ini juga menjadi tantangan baru bagi pemerintah daerah, terutama dalam memastikan pengelolaan anggaran kesehatan berjalan transparan dan tepat sasaran. Mereka mengingatkan agar semangat pro rakyat tersebut tetap konsisten diwujudkan di berbagai sektor pelayanan publik.
Dengan kebijakan ini, Joncik Muhammad memberi pesan kuat bahwa kepemimpinan bukanlah soal fasilitas, melainkan tentang keberanian membuat keputusan yang menyentuh kehidupan masyarakat. Keputusan berani tersebut menjadi inspirasi, bahwa seorang pemimpin sejati tidak diukur dari mobil dinas yang digunakannya, tetapi dari seberapa besar ia menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi. (Desie)