PALEMBANG, PB – Menjadi salah satu destinasi wisata religi yang populer, masjid-masjid di Indonesia tak hanya mendatangkan ketenangan batin bagi siapa saja yang beribadah di dalamnya. Keindahan dari arsitektur masjid di Indonesia pun berhasil membuat banyak orang berdecak kagum.
Di Indonesia yang mayoritas beragama Islam, kita bisa dengan mudah menemukan masjid di mana saja. Menariknya, sekarang ini banyak masjid yang dibangun dengan menggunakan gaya arsitektur kontemporer, sehingga menarik perhatian masyarakat luas untuk datang mengunjunginya.
Bangunan masjid yang megah, hiasan, ukiran, hingga interior masjid yang sangat diperhatikan oleh para arsitek, membuat setiap masjid unik di Indonesia ini sangat menarik dijadikan salah satu tujuan wisata religi di bulan Ramadan.
Bagi Sobat Parekraf yang ingin beribadah sekaligus mengagumi keindahan arsitektur masjid unik di Indonesia, berikut beberapa rekomendasinya:
Masjid Sheikh Zayed, Solo
Destinasi wisata religi terbaru di Kota Solo, Masjid Sheikh Zayed merupakan masjid yang didirikan sebagai simbol persahabatan antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA). Desain arsitektur masjid ini menyerupai Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, yang dibuat oleh arsitek bernama Yusef Abdelki.
Meski bentuknya lebih kecil dari yang di Abu Dhabi, Masjid Sheikh Zayed memiliki warna yang sama dengan yang aslinya, yakni didominasi dengan warna putih dan tambahan ornamen emas. Arsitektur masjid makin dipercantik dengan empat menara dan satu kubah utama dengan gaya arsitektur khas Timur Tengah. Pada malam hari, warna lampu kebiruan makin memperindah bangunan masjid.
Masjid 99 Kubah, Makassar
Makassar juga memiliki masjid dengan gaya arsitektur unik, yakni Masjid 99 Kubah. Arsitek dari masjid ini adalah Ridwan Kamil. Makna dari banyaknya kubah masjid ini melambangkan Asmaul Husna. Kubah masjid terdiri dari perpaduan warna merah, kuning, oranye yang mencolok namun tetap terlihat sangat indah.
Berada di tepi Pantai Losari, Masjid 99 Kubah terlihat sangat cantik saat waktu Magrib, atau saat matahari terbenam. Karena Sobat Parekraf akan melihat bangunan masjid, semburat jingga langit, dan air laut yang menawan. Tak heran kalau masjid ini menjadi ikon wisata religi di Makassar.
Masjid Agung Tubaba, Lampung
Menjadi pusat ibadah terbesar di Lampung, Islamic Center Tulang Bawang Barat memiliki salah satu ikon wisata religi, yakni Masjid Agung Tubaba atau Masjid Agung Baitul Shobur, yang mengapung di atas air.
Masjid Agung Tubaba memiliki arsitektur yang unik. Sobat Parekraf bisa melihat bangunan masjid dengan ukuran 34×34 meter, yang ditopang 114 pilar dari beton. Pada bagian kubah, kita akan menemukan bentuk persegi lima yang melambangkan jumlah salat lima waktu.
Lalu, masjid ini juga memiliki menara setinggi 30 meter, yang melambangkan 30 juz dalam Al-Qur’an. Saking indahnya arsitektur Masjid Agung Tubaba, sang arsitek, Andra Matin, mendapat penghargaan arsitek tertinggi dari Venice Biennale Architecture di Venice Itali.
Masjid Al Jabar, Bandung
Masjid dengan arsitektur unik dan indah berikutnya adalah Masjid Al Jabar di Bandung. Sebagai ikon wisata religi di Jawa Barat, Masjid Al Jabar mampu menampung hingga 30 ribu jamaah dengan beberapa fasilitas pendukung lainnya, seperti museum dan galeri edukasi tentang Islam.
Terinspirasi dari rumus Aljabar, masjid ini memiliki ornamen yang simetris dan geometris di setiap sisinya. Uniknya, masjid ini dikonsepkan mempunyai 27 pintu, yang menyimbolkan 27 kabupaten dan Kota di Jawa Barat dengan ukiran yang khas. Keistimewaan lain dari masjid ini adalah atap tumpuk yang berbentuk kerucut dengan kaca warna-warni.
Masjid Al Safar
Masjid kontemporer berikutnya adalah Masjid Al Safar. Berada di rest area km 88 Tol Purbaleunyi, arsitektur Masjid Al Safar selalu menarik perhatian pengguna jalan tol. Masjid ini dirancang oleh Ridwan Kamil dengan mengambil riset teori Folding Architecture, atau teknik melipat kertas (origami).
Keunikan masjid ini terletak pada bentuknya yang asimetris, dengan atap masjid menyerupai ikat kepala khas masyarakat Sunda. Selain itu, masjid ini menghadap ke depan dengan bentuk diagonal. Sehingga, Sobat Parekraf bisa melihat bangunan masjid saat melintasi tol.
Karena memiliki desain yang unik, Masjid Al Safar pernah mendapat penghargaan arsitektur terbaik “Abdullatif Al Fozan Award” pada 2019 di Arab Saudi, bersama 26 masjid lain yang ada di dunia.
Masjid Babah Alun
Memiliki konsep semi klasik, arsitektur Masjid Babah Alun terlihat mencolok saat kita memasuki gerbang tol Depok-Antasari (Desari). Secara sekilas, masjid ini terlihat seperti klenteng, akan tetapi pada bagian tengah bangunan terdapat sebuah kubah yang menjadi ciri khas sebuah masjid.
Masjid ini didominasi dengan perpaduan warna merah, hijau, dan kuning emas yang kental dengan nuansa Tionghoa. Warna-warna tersebut melambangkan keberuntungan, kemakmuran, dan kejayaan. Tak lupa, unsur Betawi turut mewarnai bagian pagar masjid.
Masjid Permata Qolbu, Jakarta
Mengusung desain kontemporer, Masjid Permata Qolbu berdiri tegak di daerah Perumahan Permata Mediterania, Jakarta. Masjid ini didominasi warna putih dengan kolom-kolom besar yang menjulang ke atas dan bersekat-sekat.
Interior kolom tersebut terinspirasi dari jari-jari manusia yang sedang berdoa dan membentuk lafaz Allah pada bagian kubah. Pada malam hari, Sobat Parekraf dapat melihat lampu-lampu yang membuat arsitektur masjid terkesan makin mewah. (Son)