NewsPemprov Sumsel

Ust Abdul Somad : Amal Jariah Bangun Masjid Tak Pernah Putus Meski Sudah Meninggal Dunia

Gubernur Sumsel H Herman Deru saat menandatangani prasasti Masjid SopiahGubernur Sumsel H Herman Deru saat menandatangani prasasti Masjid Sopiah

PALEMBANG, PB – Keberadaan Masjid Sopiah yang terletak  Kecamatan Gandus Palembang menjadi kebanggan tersendiri bagi warga sekitar. Terlebih masjid tersebut diresmikan Gubernur Sumsel H Herman Deru bersama Ustadz Abdul Somad yang ditandai sholat subuh berjemaah dan penandatanganan prasasti, Minggu (25/9).

Diketahui, masjid megah tersebut didirikan oleh salah satu anggota DPRD Sumsel Kartika Sandra Desi atau yang akrab disapa Cici. Dimana, dibangunnya masjid tersebut merupakan bentuk cinta dan rasa berbakti Cici kepada ibunya.

“Atas nama Pemprov Sumsel, kita sangat mendukung hal ini. Kita yakin dengan pembangunan masjid ini, tentu dapat memantik lahirnya aksi seperti ini dari seluruh lapisan masyarakat,” kata Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya.

Bahkan, sebagai bentuk dukungan, Wagub mengatakan, Pemprov Sumsel dan semua pihak siap membantu untuk melengkapi fasilitas masjid yang dibutuhkan.

“Dalam pengembangan nantinya tidak usah takut, semua pihak tentu akan membantu. Yang terpenting adalah kemakmuran masjid ini harus terus terjaga,” terangnya.

Dia pun mengharapkan, niat baik dalam membangun masjid ini dapat diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT.

“Mudah-mudahan, amal ibadah dalam membangun masjid ini diterima oleh Allah SWT. Karena masjid ini juga sebagai bentuk bakti Cici terhadap orangtuanya,” tuturnya.

Sementara itu, Ustadz Abdul Somad dalam tausiyahnya mengajak masyarakat yang memiliki rezeki lebih untuk mengamalkannya, salah satunya dengan membangun masjid. Terlebih amal jariah bagi orang yang membangun masjid terus mengalir meski sudah meninggal dunia.

“Amal yang kita perbuat melalui kebaikan tentu akan putus. Tapi ada amal yang kekal yakni membangun masjid, karena itu terus menerus dipergunakan untuk ibadah. Jadi upayakan untuk membangun masjid ini,” katanya.

Apalagi, lanjutnya, Sumsel khususnya Palembang merupakan daerah religius.  Dimana, zaman kerajaan telah berdiri masjid megah yang hingga kini masih digunakan yakni Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo.

“Asal usul daerah ini juga dari masjid. Di tahun 1738 didirikan masjid Agung Palembang. Artinya niat untuk membangun masjid sebagai bekal ibadah sudah dilakukan sejak zaman dulu. Saya juga tentu mendukung langkah beribadah dengan membangun masjid ini,” paparnya.

Sebelumnya, Kartika Sandra Desi mengatakan, niatnya membangun masjid untuk orangtuanya tersebut dilakukan karena terinspirasi dari sosok Ustadz Abdul Somad yang telah lebih dulu melakukan hal serupa.

“Saya membangun masjid ini terinspirasi dari Ustadz Abdul Somad. Ini juga sekaligus bentuk bakti dan kecintaan saya terhadap ibu saya,” katanya.

Dia menuturkan, pembangunan masjid tersebut tidak mudah dilakukan. Namun, setelah persoalan administrasi terselesaikan, barulah pada tahun 2021 dilakukan peletakan batu pertama.

“Pembangunannya sekitar 1,5 tahun sejak tahun 2021. Dan pada tahun ini masjid ini sangat siap digunakan,” ujarnya.

Dia pun mengatakan, membebaskan masyarakat menggunakan fasilitas masjid untuk beribadah.

“Masjid ini harus bersama-sama kita makmurkan. Silahkan isi dengan berbagai kegiatan keagamaan. Saya akan membebaskan masjid ini digunakan untuk ibadah oleh masyarakat,” pungkasnya.

Hadir dalam peresmian itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Tony Harmanto, Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan, Walikota Palembang H Harnojoyo, Wakil Bupati Banyuasin H Slamet Somksentono, Forkopimda Sumsel dan sejumlah pihak lainnya.

Tinggalkan Balasan