OKUT, PB – Gubernur Sumsel H. Herman Deru makin gencar mendorong warganya mewujudkan mandiri pangan di lingkungan keluarga. Selain dapat menekan inflasi, kemandirian pangan diyakininya dapat meningkatkan kesejahteraan.
Atas dasar itu pula, Gubernur Herman Deru gencar mensosialisasikam program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) hingga ke desa-desa. Salah satunya dengan melakukan panen padi IP200 dan menanam benih pepaya California saat kunker ke Desa Minanga Tengah, Kecamatan Semendawai Barat, Kabupaten OKU Timur, Rabu (28/9) sore.
Saat ini jelas Gubernur Herman Deru, untuk pertanian bantuan peralatan yang telah diberikan Pemprov sudah cukup banyak. Tinggal lagi menambah bantuan infrastruktur seperti irigasi yang dapat mengalirkan air ke sawah-sawah.
Selain padi, Gubernur Herman Deru mengarahkan petani untuk tidak hanya berdokus menanam padi tapi juga lebuh beragam seperti jagung, pepaya, cabai dan lainnya.
” Tadi Saya panen padi IP200 dan ini membanggakan sekali. Jagung juga demikian. Tapi kedepan budidaya ini jarus diperluas lagi agar ada ciri khas-ciri khas. Ini Saya minta dipetakan betul jangan sedikit-sedikit” tambahnya.
Lebih jauh Gubernur Herman Deru mengungkapkan bahwa saat ini ekonomi secara global sedang terganggu akibat perang Rusia-Ukraina.
Hal tersebut memicu tingkat inflasi yang mengalami kenaikan akibat harga-harga barang mengalami kenaikan.
” Mengatasi ini kita harus punya siasat yaitu punya kemandirian pangan. Bukan hanya ibu-ibu tapi semua Saya ingatkan agar menanam di polybag, cabang, bawang, tomat apapun itu sehingga untuk memenuhi kebutuhan dapur kita tidak ketergantungan dengan pihak lain,” jelasnya.
Menurutnya jika GSMP ini berhasil dilakukan semua maayarakat, maka tidak perlu lagi mendatangkan bahan kebutuhan seperti bawang merah, cabai merah dari daerah lain.
Dalam kesempatan itu Gubernur Sumsel H. Herman Deru juga memaparkan bahwa pada tahun 2021, Sumsel masih bisa memperoleh kembali penghargaan dari Bapak Presiden sebagai lima dari Provinsi Penghasil Produksi Padi Terbesar tingkat nasional.
Penghargaan itu menurutnya merupakan kerja semua pihak dalam mencapainya dan tentunya tidaklah mudah untuk mempertahankannya. Banyak permasalahan yang masih dijumpai di lapangan antara lain Indeks pertanaman rata–rata di lapangan masih dibawah Luas Baku Sawah yang belum optimal, serta yang paling mempengaruhi jumlah peningkatan produksi padi adalah faktor iklim dengan curah hujan yang cukup tinggi.
Indeks pertanaman salah satunya dipengaruhi faktor kebiasaan petani dalam memanfaatkan lahan pertaniannya sehingga peran penyuluh di lapangan untuk memberikan edukasi terhadap adopsi teknologi dalam memaksimalkan lahan-lahan pertanian yang dimiliki sangatlah besar.
Saat ini Sumsel sudah memiliki tambahan penyuluh sebesar 1.400 orang tenaga PPEP, dan diharapkan kehadiran mereka di lapangan dapat mendorong peningkatan intensitas pertanaman padi yang semula hanya satu kali menjadi dua kali, dua kali menjadi tiga kali dan seterusnya sehingga dapat menambah peningkatan produksi padi Sumatera Selatan.
“Saya apresiasi sekali dan mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ibu petani yang ada di Kecamatan Semendawai Barat ini yang sudah melaksanakan penanaman IP 200 nya dan besar harapan kita semua agar segera dilanjutkan untuk penanaman berikutnya yaitu IP300,” imbuhnya.