PALEMBANG BARU — Plt Kepala Dinas Pendidikan Sumatera selatan, Riza Falevi memberi tanggapannya terkait adanya gangguan/error pada aplikasi PPDB Tingkat SMA/SMK Tahun ini terutama saat penjaringan untuk zonasi karena menuai banyak keluhan dari masyarakat dan pihak sekolah.
Bahkan Riza Fahlevi mengatakan bahwa mitra kerja yang kurang mendukung program pendidikan secara online, tak akan dipakai lagi.
“Saya kecewa dengan pelayanan mitra yang kita percaya. Sebab yang namanya program IT untuk melayani masyarakat untuk mengetahui hasil penerimaan siswa baru itu sangat penting,” ujar Riza Fahlevi kepada media, Jumat (19/6/2020).
Menurut Riza, jika terjadi gangguan, masyarakat harus melihat hasilnya melalui server yang sudah dipercayai dunia.
Kejengkelan Riza terhadap pengelola sarana online terkait penerimaan siswa baru tersebut, karena hasil informasinya mengecewakan orangtua peserta didik.
Kekecewaan masyarakat terkait informasi itu, karena hasil informasinya tidak jelas. Ada lima sekolah menengah atas (SMA), yang hasil penerimaan siswa baru tidak jelas.
Informasi seputar aplikasi online penerimaan siswa peserta didik baru (PSPDB) sistem zona di SMA Negeri 2, 4, 5, 16 dan SMAN 21 Palembang terjadi gangguan.
Konten Promosi Sebab info yang diterima masyarakat secara cepat itu dinyatakan lulus. Namun sekejap kemudian muncul info datanya tidak lulus.
“Kami bingung mendapati informasi yang berubah-ubah seperti itu,” ujar Rasmin, orangtua siswa yang mendaftarkan anaknya di SMAN 2 Palembang.
Dalam kaitan itu, Riza menyatakan kecewa atas layanan online yang terjadi gangguan. Namun Kepala Disdiknas Sumsel menyatakan, ketika ada nama siswa dengan nomor yang terdata di informasi itu dinyatakan lulus, maka peserta didik tersebut lulus.
“Namun saya berharap ke pada orangtua siswa untuk melakukan cek langsung ke kepala sekolah yang bersangkutan,” tegas Riza.
Keluhan senada juga datang dari beberapa kepala sekolah tingkat SMA di Kota Palembang yang merasa dirugikan oleh gangguan website PPDB saat pengumuman kemarin.
Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Palembang, Rosida saat di konfirmasi mengungkapkan karena kemarin sistemnya sempat eror kita jadi kena imbasnya dan menerima banyak keluhan dari orang tua calon siswa.
“Kita harap kedepa kejadian seperti ini tidak terulang lagi dan menjadi lebih baik dan pihak ketiga sebagai pengelolah sistem online saat ini dapat di evaluasi,”ujarnya.
Hal senada juga di sampaikan Kepala Sekolah SMAN 21 Palembang, Zulkarnain yang juga mengungkapkan kekecewaannya.
“Pihak PT Sudasa Sebagai pengelolah Website PPDB saat kita mintai penjelasannya kemarin mengatakan kesalahan data dikarenakan adanya overlap pengguna saat hari H pengumuman sebenarnya alasan kesalahan seperti ini sudah bisa di antisipasi sebelumnya sehingga kita pihak sekolah tidak disalahkan oleh masyarakat, jelas kita kecewa” ungkapnya.
Terpisah Danu pimpinan PT Sudasa saat dimintai keterangannya mengatakan permintaan maafnya kepada masyarakat dan pihak sekolah atas ketidaknyamanannya.
“Untuk yang zonasi memang benar terjadi kesalahan ada di beban server kami, karena kisaran jam 7 sampai jam 9 malem, banyak sekali user yg request data sehingga pembacaan data di server melambat bisa sampai 10-15 detik. Sehingga hasil yang di lihat oleh user belum final”Jelasnya.
Namun sambung Danu kisaran jam 12 malem sampai paginya sudah normal kembali dan hasil zonasi yang di tampilkan sudah fix.
“Semalem ada yg terbaca tidak lulus pada request pertama, namun di pembacaan berikutnya dia lulus, dan sebenar nya memang dia lulus, ini di sebabkan perhitungan kelulusan tadi melambat. Dan ada juga yang sebaliknya, pada saat perhitungan belum rampung di nyatakan lulus namun setelahtlh pembacaan selesai tidak lulus, ini juga karena pembacaan perhitungannya melambat,”Pukasnya.
Editor : Sonny Kushardian