PALEMBANG BARU, BANYUASIN – Tungginya tingkat pencemaran udara saat ini menjadi perhatian tersendiri dari Gubernur Sumsel H.Herman Deru (HD). Untuk menekan pencemaran itu pula Gubernur menggencarkan kampanye sekaligus mengajak semua walikota dan bupati serta seluruh lapisan masyarakat terutama pelajar untuk gemar menanam pohon.
Hal itu dikatakannya saat menghadiri Puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (world environment day) tingkat Provinsi Sumsel yang dipusatkan di Kabupaten Banyuasin tepatnya di Taman Kota, Selasa (23/7).
Kegiatan bertemakan Kendalikan Polusi Udara (Beat Air Pollution) “Biru Langitku, Hijau Bumiku” itu sendiri diisi dengan berbagai kegiatan di antaranya menanam pohon dan uji emisi gas hingga lomba foto ekspresi cinta linkungan.
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru tidak datang sendiri namun didampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumsel Hj Feby Deru Wakil Ketua Penggerak PKK Provinsi Sumsel Hj Fauziah Mawardi Yahya serta Duta Literasi Provinsi Sumsel Percha Leanpuri.
Dalam sambutannya Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengatakan, berdasarkan penyampaian peringatan dari WHO (World Health Organization) terdata setiap tahun 7 juta orang yang terpapar pencemaran udara, dan diketahui 9 dari 10 orang tercemar polusi udara.
Atas dasar itulah Gubernur Sumsel H. Herman Deru, berupaya mengajak seluruh lapisan masyarakat Provinsi Sumsel termasuk Bupati/ Walikota untuk aktif dalam menjaga alam melalui pengendalian polusi udara dan menginovasi sampah menjadi bahan bakar konvensional.
“Menyadari kerusakan lingkungan akan berdampak luar biasa pada manusia, alangkah baiknya kita (seluruh masyarakat Sumsel) menjaga dan peduli akan lingkungan. Lingkungan alam ini adalah milik anak cucu kita kepada seluruh lapisan termasuk ibu-ibu PKK mari kita galakan menanam pohon sejak dini, himbauan dari Saya setiap memasukan anak sekolah harus ada bukti foto anak menanam pohon. Ini merupakan salah satu cara mempertahankan lingkungan setelah dirusak oleh oknum tidak bertanggung jawab,” ungkapnya
Menurutnya, menjaga lingkungan tidak hanya satu cara atau hanya mengurangi polusi udara saja, melainkan bagaimana juga memelihara alam ini khususnya daerah aliran sungai yang bersih.
“Kita harus hemat menjaganya jangan sampai terbuang percuma dan kita punya target “hijau bumi biru langit” itu bukan hanya slogan biasa tapi ini pernyataan kita terhadap generasi-generasi berikutnya bahwa kita para orang tua punya tanggung jawab terhadap apa yang akan mereka kelola di masa yang akan datang,” tuturnya
Dalam laporannya Bupati Banyuasin Askolani menuturkan, salah satu program Banyuasin Sehat dapat diaplikasi dengan pola hidup bersih dan mengelolah sampah dengan baik, dimana Kabupaten Banyuasin baru mempunyai 2 tempat pembuangan akhir sampah (TPA) yakni di Desa Terlangu dan Duren ijo.
Kendati demikian, menurutnya kedua TPA tersebut belumlah dapat memberikan solusi untuk penampungan sampah rumah tangga yang dihasilkan di Kabupaten Banyuasin, oleh sebab itu pula telah ada Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Banyuasin dengan Pemerintah Provinsi Sumsel untuk membuat TPA Regional, terlebih nota kesepakatan tersebut telah ditanda tangani bersama pada tanggal 23 Maret 2017.
“Untuk itu saya menghimbau dan mengajak kepada seluruh Lapisan masyarakat baik individu secara maupun secara bersama-sama atau bergotong royong, membersihkan dan mengelola sampah dalam menjaga pola hidup bersih, untuk mewujudkan Banyuasin Sehat,” tuturnya
“Pada tanggal 12 Juli 2019 yang lalu kami telah melaunching “Gerakan Banyuasin Bersih” yang dilakukan secara serentak diseluruh desa dan kelurahan dalam kecamatan wilayah Kabupaten Banyuasin,” tambahnya
Lebih jauh Askolani menuturkan, Gerakan tersebut tidak hanya terhenti dalam kegiatan sesaat, Ia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Banyuasin untuk bersama-sama memelihara dan menjaga infrastruktur yang ada.
“karena kita ketahui bersama bahwa kegiatan gotong royong ini memang sudah menjadi tradisi turun menurun yang ada di warga Banyuasin, untuk itu dengan gerakan ini kami mengharapkan agar kegiatan gotong royong ini akan tumbuh kembali di masyarakat kita,” pungkasnya.
Laporan : Rama