PALEMBANG BARU – Gubernur Sumatera Selatan H.Herman Deru mengatakan, Bangga dengan Hotel Santika Premier, karena tidak mengusung konsep kebaratan-baratan.
“Menunya juga Indonesia, original. Hotel megah bercita rasa Indonesia. Santika ini menjadikan Sumsel dianggap sebagai kota ramah kepada tamunya,” ujarnya saat Grand Opening Hotel Santika Premiere di Baturaja Room Jumat, (30/11/2018).
Herman Deru menjelaskan, Hotel banyak sekali tumbuh disini. ” Awalnya ada eforia Asian Games. Ternyata tidak juga, Asian Games berakhir tingkat hunian masih tinggi diatas 50 persen. Artinya hotel ini dikelolah dengan baik. Bangunan modern tapi berciri khas Indonesia. Saya menginginkan manajemen mempertahankan pelayanannya,” bebernya.
“Saya minta tenaga kerjanya orang sini.
Jangan sampai ada usaha di Sumsel, tapi tenaga kerjanya dari luar. Januari nanti setiap investasi atau usaha yang ada di Sumsel, kita buat pergubnya harus merekrut tenaga kerja lokal. Kebijakan ini sangat ditunggu oleh masyarakat terutama pemuda dan pemudi yang baru tamat sekolah,” bebernya.
Herman Deru menuturkan, dirinya melihat kejelian pengusaha melihat pasar, itu bakat bakat. “Bandara ini diresmikan tahun 2006. Setelah 10 tahun, baru dibuat hotel. Dulu tidak terpikir bangun hotel disini. Ini jelinya manajemen Santika melihat pasar. Saya yakin setelah diresmikan, nanti akan diikuti hotel yang lain,” katanya.
Herman Deru menambahkan, Palembang jumlah penduduk hampir 2 juta. “Ajak mereka tidak hanya pas treveling ke hotel. Pas week end dengan harga promo. Saya bangga hotel semegah ini sudah berdiri. Kebersihan dan keindahannya selalu diperlihara,” imbuhnya.
Sementara, General Manager Santika Premiere Bandara Palembang Ida Bagus Gede Sumbara mengatakan, Palembang semakin terkenal usai Asian Games. “Wisatawan terbius untuk datang kembali ke Palembang. Jadi destinasi unggulan dengan adanya LRT, JSC dan upaya Pemkot menjaga kebersihan.
“Santika Premiere Bandara Palembang ini memiliki fasilitas kolam renang, meeting room, joging track, message, restoran, club premiere, dan 155 kamar. Kami memiliki konsep bisnis dan resort. Santika premier Bandara Palembang ini yang ke 12 . Dan 109 grup hotel santika,” paparnya.
“Pada 23 April 2018 sudah opening. Awalnya, 50 kamar, naik lagi 70 kamar. Akhirnya mencapai 155 kamar. Karena kita dekat bandara, itu sangat menguntungkan. Pirsi segemen tertinggi korporasi, kita banyak kerjasama dengan perusahaan onnline dan offline, ” katanya.
“Rata rata tingkat hunian di Sumsel 70 persen. Target kita korporate tambang, perkebunan. AP II akan menambah luas penerbangan. Itu pasti meningjatkan hunian. Promosi itu hari Minggu dan Senin. Itu harganya kompetitif, ” katanya.
“Total karyawan 95 orang, 60 persen pegawai kita dari warga sekitar sini. Saya berharap nanti yang gantiin saya orang Palembang juga,” bebernya.
Senada, Mewakili owner PT Mutiara Endikat Didik Purwanto mengatakan, Provinsi Sumsel khususnya Palembang kota yang dinamis, modern, punya khas sendiri dari sisi kuliner, industri, kain tradisional, dan pertambangan. Selain itu, tempat wisata tidak kalah lain dengan kota lainnya.
“Kota ini punya daya tarik yang cukup besar, wisatawan lokal dan asing. Dengan harapan semakin banyaknya wisatawan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Harus diimbangi fasilitas penunjang, yang menurut kami di sektor property menambah banyak penginapan dan hotel. Dalam mendukung wisatawan yang datang. Faktor inilah yang mendorong kami mendirikan Santika Premiere Palembang. Kami menyadari hotel ini bisa dibangun tidak lepas dari dukungan semua pihak, mulai dari perencanaan, perizinan, dan sehingga bisa dioperasionalkan setelah memakan waktu 18 bulan. Pesan saya, operasional hotel ini diperlihara secara fisik dan standar pelayananya. Sehingga tamu yang menginap di hotel ini merasa puas,” pungkasnya.(NT)