PALEMBANG BARU – Sebanyak 75 Orang peserta guru PAI se Sumatera Selatan mengikuti workshop Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Pendidikan Agama Islam (PKB PAI).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan yang di wakili Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam H.Muhammad Ali.
Workshop ini digelar selama 4 hari dari tanggal 12 s.d 15 September 2018 di Wisma Musdalifah Palembang.
Turut hadir dalam acara pembukaan ini Kasi PAI Pada Paud dan Tingkat Dasar Al Fitran, Kasi PAI Pendidikan Menengah Feri Irawadi, Kasi Pendidikan Pondok Pesantren Nirmanto, Kasi Sistim Informasi Bidang PAKIS Salman Karomi, serta Panitia Pelaksana Workshop.
Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam H.Muhammad Ali dalam sambutannya mengatakan dirinya sangat menyambut baik dan mengucapkan terima kasih kepada para peserta yang hadi dalam workshop ini.
“Terima kasih kepada para peserta yang telah hadir dalam acara ini, semoga kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas guru Pendidikan agama islam,”ujarnya
Dikatakannya, guru sebagai tenaga professional yang mempunyai fungsi, peran dan kedudukan yang sangat strategis dalam mencapai visi Pendidikan, yaitu menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif.
Karena itu, profesi guru harus dihargai dan dikembangkan sebagai profesi yang bermanfaat sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentangan guru dan dosen.
Lanjutnya, pengembangan keprofesian berkelanjutan guru pendidikan agama islam adalah sebuah bentuk pembelajaran berkelanjutan bagi guru PAI. Hal ini merupakan suatu jalan utama dalam upaya membawa perubahan – perubahan yang berkaitan dengan keberhasilan peserta didik, sehingga siswa diharapkan mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan mampu memahami materi secara mendalam.
Selain itu, kegiatan PKB dikembangkan atas dasar profil kinerja guru sebagai perwujudan hasil penilaian kinerja guru yang didukung dengan hasil evaluasi diri.
Terakhir,
“Dengan kegiatan PKB ini guru memperoleh kesempatan untuk melakukan pengembangan keprofesian secara berkelanjutan sehingga diharapkan dapat memperkecil jarak antara pengetahuan, keterampilan, kompetensi sosial dan kepribadian yang mereka miliki sekarang dengan apa yang menjadi tuntutan dimasa depan,”pungkasnya. (hasan basri)