Palembangbaru.com, PALEMBANG – Pilwako Palembang 2018 berjalan sesuai tahapan yang direncanakan KPU. Dari pendaftaran paslon sampai akhirnya diputuskan diikuti oleh empat pasangan calon.
Tiga pasangan calon atas dukungan parpol yakni; Sarimuda Sarnubi MT-Ir H Kgs A Rozak, Harnojoyo-Fitrianti Agustinda dan Mularis Djahri-Syaidina Ali. Sementara itu, satu pasangan calon Akbar Alfaro dan Hernoe Roespridjajimaju melalui jalur independen.
Mularis Djahri sebagai Cawako Palembang dengan Nomor urut Empat (4) adalah satunya Calon Walikota Palembang yang pada saat ini menjabat sebagai ketua DPD Hanura Sumsel, yang nantinya memungkinkan menggerakkan mesin politik dalam kontestasi Pilwako Palembang.
Ketua DPP Hanura Didi Apriadi menyatakan, pilihan pada Mularis Djahri untuk dijagokan oleh Hanura dalam Pilwako Palembang telah melalui banyak pertimbangan. “Mularis Djahri adalah politisi matang, terbukti dipercaya mimpin Hanura di Sumsel. Saya yakin seluruh kader Hanura di Palembang akan memilih Mularis,” katanya pada media di Palembang, Kamis (15/2).
Politisi Hanura asal Palembang ini menilai, Mularis punya kecakapan memimpin Kota Palembang. “Mularis adalah pengusaha sukses yang dikenal oleh warga Palembang, mempekerjakan banyak karyawan dan gemar melakukan kegiatan sosial,” urainya.
Dalam amatan Didi, sebagai pensiunan polisi ketegasan Mularis akan menjadi daya tarik tersendiri bagi dirinya untuk menarik simpati pemilih. Kota Palembang, tambah Didi membutuhkan sosok yang tegas dalam menjalankan vis pembangunan. “Konsep smart city dari Mularis akan mudah direalisasikannya nanti jika terpilih sebagai Walikota Palembang,” tegasnya.
Didi meyakini, Mularis berpasangan dengan Syaidina Ali yang mantan Kadispora Sumsel ini juga agar visi misi Mularis mudah terlaksana, yakni menuju Palembang Baru. Cerdas Kotanya, Sejahtera Warganya.
“Saya yakin Pasangan MUSI (Mularis-Syaidina) dengan mudah bisa menang dalam Pilwako Palembang. Karena punya modal kekuatan personal dan jaringan pemenangan dari jalur partai politik, tokoh masyarakat, birokrat dan akar rumput,” pungkasnya. (**)