Palembang, Palembangbaru.com – Guna mempermudah pelayanan terhadap mahasiswa, dosen dan karyawan sekaligus menertipkan para pedagang yang berada dipinggir jalan seputaran Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Patah Palembang karena dinilai sangat mengganggu pemandangan kampus dibuatlah Food Court,
“kita mau menertipkan pedagang yang dipinggir kampus karena sangat mengganggu pemandanagan, jadi kita buatkan tempat,”ujarnya Wakil Rektor II UIN Raden Patah Palembang Dr.Zainal Berlian.SH.MM.DBA kepada media, Selasa (17/10/2017).
Lebih lanjut Zainal mengatakan, Dengan memanfaatkan lahan yang memang tidak berpungsi yaitu taman, karena kita sudah mengeluatkan biaya yang cukup besar tapi tidak berguna maka akhirnya kita jadikan multi fungsi untuk Food court, Karena Masyarakat dilingkungan UIN kalau mau makan harus pontang panting lari mau kemana karena tidak ada persentatif dan tidak bersih makanya kita buatkan Food Court dengan catatan mereka harus pindah dari tempat yang lama.
“mengenai masalah tarif saya serahkan dengan selaku pihak pengelola yaitu Badan Layanan Umum (BLU),sesuai dengan peraturan menteri keuangan. Dan untuk tarifnya sendiri berpasiatif sesuai dengan ukuran tempatnya dinilai dengan harga kisaran tempatnya.”Jelasnya.
Sambungnya, Untuk petak yang kecil akan dipatoh sewa seharga 3 juta an sedangkan untuk petak besar 9 juta sesuai dengan ukurannya,dalam hal ini jadi kita tidak mengada ngada semuanya sudah kita serahkan dengan pihak BLU karena kita di tuntut, Untuk pembangunan kantin sendiri menggunakan dana dari UIN dengan dibantu dari CSR dari bank Sumsel Babel, Perguruan tinggi ada tiga tingkatan yang pertama Satker. BLU dan PTNBA..khusus untuk BLU dituntut mendapatkan uang sebanyak banyaknya untuk kepentingan kampus. Kemudian uang tersebut disetor di link sistem tidak disetor perorangan atau individu
“Uang langsung disetor direkening UIN raden patah palembang, Mengenai pemanfaatannya juga transfaran yang diawasi oleh dewan pengawas dari BLU ini mencegah dari pungutan liar (pungli),”Pungkasnya.
Terahir dirinya menegaskan Mengenai pasilitas kantin yang baru seperti listrik pintu dan PDAM, menurutnya itu sudah menjadi kepentingan mereka karena biasanya mereka berdagang tidak sampai malam hari, tapi khusus aliran listrik Tidak semuanya pedaang membutuhkan listrik biasanya mereka memakai kompor karena rata-rata pedangan di tempat tersebut pedagang makanan, dan untuk foto copy mereka harus up grade
“untuk pintu memang kita tidak menyediakan karena kelihatanya seperti ruko tapi tidak menutup kemungkinan semanya bisa dinegosiasikan lagi dengan pedagang, dan untuk keamanannya sendiri akan kita serahkan dengan pihak security campus, untuk menjaga jangan sampai kehilangan,”Tutupnya (NT)