EKONOMI

UMKM dan Gig Worker Sumbang Rp643 Miliar untuk Perekonomian Palembang

PALEMBANG – Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics telah merilis studi yang dilakukan pada Januari 2020 lalu di kota Palembang. Riset ini menemukan bahwa Gig Economy termasuk UMKM yang didukung oleh teknologi Grab yang telah memberi dampak bagi ketahanan ekonomi Palembang.

Economist Tenggara Strategics, Stella Kusumawardhani mengatakan, mitra Grab yang disurvei menyatakan bahwa Grab tidak hanya menawarkan peluang ekonomi yang lebih baik bagi pekerja informal yang merupakan 56,5 persen dari total tenaga kerja Indonesia, tetapi juga meningkatkan pertumbuhan bisnis kecil dan menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform Grab.

“Mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios Palembang yang disurvei melihat peningkatan pendapatan hingga 47 persen menjadi Rp39,5 juta perbulan, sedangkan rata-rata pendapatan agen GrabKios Palembang meningkat 47 persen menjadi Rp9,6 juta perbulan sejak bergabung,” ujar Stella pada webinar, Kamis (16/7/2020).

Sebanyak 48 persen mitra merchant GrabFood Palembang juga mengaku tidak perlu penambahan modal untuk meningkatkan bisnisnya. Peningkatan penghasilan yang sangat signifikan pun dirasakan oleh mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike di Palembang dengan peningkatan pendapatan hingga 101 persen menjadi Rp5,7 juta perbulan dan 126 persen menjadi Rp3,6 juta per bulan setelah bergabung dengan Grab.

“Peningkatan ini membuat para mitra bisa menabung yang membuka akses keuangan lainnya, seperti produk investasi dan pinjaman. Sejumlah 25 persen mitra pengemudi GrabBike dan 8 persen mitra pengemudi GrabCar di Palembang baru membuka rekening tabungan pertama mereka ketika bergabung dengan Grab,” tambahnya.

Lebih penting lagi, kata Stella, kesempatan pemasukan yang ditawarkan Grab telah memungkinkan lebih banyak mitra untuk menabung secara rutin. 67 persen mitra pengemudi GrabBike dan 76 persen mitra pengemudi GrabCar sekarang rutin menabung di bank dengan rata-rata tabungan masing-masing hingga Rp1,1 juta.

“Sebagai tambahan, 47 persen dari mitra pengemudi GrabBike dan 85 persen mitra pengemudi GrabCar mengatakan bahwa mereka dapat meminjam uang dengan lebih mudah setelah bergabung dengan Grab, karena penyedia jasa keuangan lebih memercayai mereka,” katanya.

Dikatakan juga, di Palembang riset tersebut menjelaskan 15 persen mitra merchant GrabFood Palembang terinspirasi untuk memulai bisnisnya karena adanya GrabFood dan 17 persen mitra merchant menggunakan GrabFood saat pertama kali memulai bisnisnya.

“Seiring dengan tumbuhnya bisnis mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios, mereka juga menyerap tenaga kerja dari komunitas mereka. 17 persen mitra merchant GrabFood dan 9 persen agen GrabKios di Palembang menambah pegawai baru sejak bergabung dengan Grab,” ucapnyam

Stella juga mengungkapkan, bahwa Gig Workers yang ada di dalam platform Grab membantu meningkatkan nilai kehidupan untuk banyak pihak. “Riset yang sudah dilakukan di Palembang memberikan data tentang kontribusi perekonomian yang langsung dirasakan oleh para gig workers di Palembang. Kami melihat adanya peningkatan 22 persen dari kualitas hidup para pekerja informal setelah bergabung dengan Grab. Masyarakat di sekitar juga tetap merasa terbantu dalam hal-hal lainnya terlebih saat mereka harus di rumah akibat wabah COVID-19. Sistem digital ini juga yang akan menyiapkan para gig workers untuk menyambut era tatanan hidup baru,” jelasnya.

Asisten I Pemerintahan dan Kesra Kota Palembang, Faizal AR menyambut baik program #TerusUsaha dan juga riset yang diluncurkan di Palembang. “Pemerintah sangat mengapresiasi kegiatan yang sudah dilakukan Grab selama ini di Palembang, dan sangat senang dengan inisiatif baru yang berfokus pada UMKM. Hasil riset dari CSIS dan Tenggara juga menunjukkan peran pekerja lepas bagi ketangguhan ekonomi Palembang. Program #TerusUsaha yang diluncurkan di Palembang juga sangat sejalan dengan misi pemerintah dalam memajukan UMKM dengan digitalisasi agar mampu menjangkau pasar mereka bisa lebih luas lagi. Sebagai pusat perekonomian Sumsel, para Gig Worker di Palembang perlu melakukan inovasi agar bisa bersaing dengan pasar yang lebih besar serta kemajuan zaman yang tidak bisa dielakkan. Saya mengajak seluruh pelaku UMKM Palembang untuk ambil bagian dalam program #TerusUsaha agar dapat bertumbuh dan bersaing dengan lebih baik. Inilah gebrakan kita bersama, antara pemerintah, swasta dan masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Rosalina (38) merupakan seorang Ibu Rumah Tangga yang kini menjalankan warung digital ‘Rosa’ di Palembang. Rosa telah merasakan manfaat digitalisasi dalam menjalankan usahanya, saat ia bergabung dengan GrabKios.

“Saya dulu tidak paham tentang teknologi, jadi saya belajar cara menggunakan smartphone saya. Beberapa tahun lalu, saya memutuskan untuk membuka sebuah warung kecil, tapi hanya menjual barang-barang kebutuhan harian saja,” terangnya.

Dengan teknologi GrabKios, lanjut Rosa, dirinya bisa menawarkan lebih banyak layanan bagi pelanggan seperti pembelian token listrik, pembayaran tagihan dan juga transfer uang.

“Saya senang bisa bantu warga sekitar yang kebanyakan belum punya akses bank. Saya juga pertama kali membuka dan punya tabungan saat bergabung dengan GrabKios. Sekarang jadi mudah untuk mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat. Senang sekali rasanya karena jadi bisa merenovasi rumah dan warung, serta menambah modal mengisi warung. Teknologi benar-benar bantu saya buat berkembang,” tandasnya.(syh)

Redaksi Palembang Baru

Tinggalkan Balasan