Breaking NewsPalembang

Sabella Liberty, SH Siap Fasilitasi Bantuan Hukum Bagi Warga Yang Merasa Dirugikan Bau Amoniak PT Pusri

PALEMBANG BARU – Menanggapi banyaknya warga 1 ilir Palembang yang mengeluhkan Sesak nafas dan pusing yang di akibatkan bau aminiak yang di keluarkan oleh PT Pusri, Jumat dini hari tadi.

Sabella Liberty,SH Caleg DPR RI dari Partai Perindo saat di mintai tanggapannya mengatakan kejadian tadi sudah termasuk bencana lingkungan Pencemaran udara cuma sekalanya kecil. Dan meminta semua Industri khususnya PT Pusri harus dapat lebih memperhatikan dampak lingkungan di sekitarnya.

” Ini sudah bencana lingkungan pencemaran udara walau sekalanya kecil namun dampaknya bisa sangat merusak memang tidak terlihat sekarang tapi kedepan dan Industri khususnya dalam hal ini PT Pusri harus lebih memperhatikan dampak lingkuangan yang di sebabkan dari aktivitasnya,”ujar Putri Pertama dari Febuar Rahman,SH ini.

Dirinya juga meminta kepada pemerintah daerah khususnya Pemkot Palembang harus tegas dalam penegakan dan memberi sanksi bagi industri yg tidak mengindahkan aturan dan kewajiban nya.

“Bagi perusahaan yg tidak baik mengelola limbah instrusri nya pemerintah harus mampu memberikan sanksi tegas. Dan bila masyarakat merasa di rugikan. Masyarakat bisa mengguat atau melaporkan perusaahan tersebut secara pidana. Insya Allah partai Perindo melalu LBHnya dapat membantu masyarakat yg merasa dirugikan oleh dampak industri tersebut,” tutupnya.

Seperti yang di beritakan sebelumnya bau amoniak yang dikeluarkan PT Pusri, Jumat (02/11/2018) dinihari, membuat resah warga Kelurahan I Ilir Kecamatan Ilir Timur II, Palembang.

Bau amoniak yang berdampak buruk bagi kaum lansia dan anak-anak dibawah umur dengan sulitnya bernafas akibat sesak, pusing dan mata perih. Tak ayal, beberapa korban yang masih anak-anak harus di bawa ke Rumah Sakit PT Pusri untuk mendapatkan pengobatan.

“Ya, amoniak nya semalam sangat menyengat, tidak seperti biasanya. Kami kesulitan bernafas, mata kami perih. Kita orang tua saja sulit bernafas, apalagi anak balita, bahkan bayi,” tutur warga setempat, Ana kepada wartawan.

Dikatakan Ana, karena Baunya amoniak yang sangat menyrngat tersebut, dirinya harus mengungsi di rumah keluarganya.

“Kita terpaksa mengungsi di rumah saudara kita pak, Lemabang. Sebab anak saya masih bayi, enam bulan, saya kasian pak,” tambahnya.(Red)

Redaksi Palembang Baru

Tinggalkan Balasan