EKONOMI

PLN Bakal Garap Geotermal di Kepahiang

PALEMBANG BARU, BENGKULU – PT PLN (Persero) mensosialisasikan pengembangan potensi panas bumi di wilayah Kabupaten Kepahiang pada Rabu (07/11/18) di Aula Rapat Komplek PLN UPDK Bengkulu.

Panas bumi sebesar 194 Megawatt elektrik (Mwe) tersebut diharapkan segera digarap sehingga dapat mendorong pencapaian target sumber energi nasional.

Direktur Panas Bumi Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Ir Ida Nuryatin Finahari Master of Engineering menjelaskan, Saat ini pemerintah membuat terobosan baru dengan menugaskan PLN untuk menggarap potensi panas bumi agar dapat memenuhi target bidang energi pemerintah sebesar 23 persen ditahun 2025.

“Saya sampaikan bahwa target pemerintah di Tahun 2025 mendatang kebutuhan energi kita sudah mencapai 23 persen,” terang Ida.

Menurutnya, struktur wilayah Indonesia yang berada digaris vulkanik membuat daerah-daerah memiliki potensi energi panas bumi melimpah. Yang sudah dimanfaatkan atau dikelola saat ini sebesar 1.948,5 megawatt atau baru sebesar 11,7 persen dari total potensi yang ada.

“Untuk mencapai target tersebut maka energi baru terbarukan panas bumi, salah satunya di wilayah Kepahiang harus dioptimalkan, sehingga bisa beroperasi di Tahun 2025 atau bisa lebih cepat lagi,” ungkap Ida.

Lebih lanjut Ida mengatakan, jika potensi panas bumi dapat digarap dengan maksimal, maka akan sangat menguntungkan pemerintah, baik daerah provinsi dan pusat. Karena berdasarkan peraturan, jika adanya penggarapan panas bumi banyak kontribusi yang mesti dipenuhi perusahaan pengembang, diantaranya kontibusi panas bumi sehingga menguntungkan pemerintah.

“Untuk Tahun 2015 hingga 2018 ini, capaian pengembangan panas bumi mencapai 16 persen. Sehingga untuk wilayah Kepahiang jadi salah satu target pemerintah dapat dikembangkan guna memenuhi target yang sudah ditetapkan hingga tahun 2025 mendatang,” ujarnya.

Sementara, Dalam sambutannya, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu, Daryono mengatakan, secara total listrik di Bengkulu yang sudah terinterkoneksi sebesar 2.160 Megawatt dengan total beban 1.691 Megawatt, jadi cadangan masih sangat besar.

“Dengan cadangan sebesar 6 persen membuat peluang industri untuk bisa berdiri di wilayah Provinsi Bengkulu cukup besar, jadi kita dorong industri-industri dapat berkembang,” ujarnya.

Sosialisasi pengembangan panas bumi ini dibuka langsung Plt Gubernur Bengkulu Dr drh Rohidin Mersyah. Dihadiri Bupati Kepahiang Dr Ir Hidayatullah Sjahid MM, Direktur Panas Bumi Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Ir Ida Nuryatin Finahari Mastor of Engineering. Perwakilan Bupati Rejang Lebong, Dandim 0409 Rejang Lebong, serta jajaran Kepala Dinas Provinsi Bengkulu.

Dalam acara tersebut juga digelar diskusi terbuka mengenai proses pengembangan panas bumi yang melintasi wilayah Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Lintang Empat Lawang Sumatera Selatan tersebut. Diharapkan progress pembangunan sudah bisa selesai di Tahun 2025, sehingga potensi panas bumi yang ada di provinsi Bengkulu sudah dapat dimaksimalkan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat luas. (Red)

Redaksi Palembang Baru

Tinggalkan Balasan