Breaking NewsEntertainment

“Perahu Tak Lagi Kutambatkan” Antologi Puisi Amanda Maida Lamhati Resmi Diperkenalkan

“Perahu tak lagi kutambatkan
Ketika bulan tertidur dibalik rumpun bambu
Biarlah ia hanyut di sungaimu
Menemui takdir dimana ia akan berlabuh”

PALEMBANG BARU – Sepenggal puisi di atas adalah salah puisi dari antologi puisi “Perahu Tak Lagi Kutambatkan”,  Karya Fir Azwar yang dalam banyak puisinya sering menggunakan nama lain Amanda Maida Lamhati yang menurutnya merupakan penggalan dari kalimat “Aman Damai Dalam Hati”.

Asa Fir Azwar yang panjang pun akhirnya menemukan titik peraduannya  Setelah cukup lama menyisir satu persatu dari banyak karyanya yang terserak. hari ini sabtu, 27 Oktober 2018 bertempat di Auditorium RRI Palembang, Jalan Radio, 20 Ilir Kota Palembang, Fir Azwar akhirnya memperkenalkan secara resmi beberapa karyanya melalui sebuah pentas antologi dan album musikalisasi puisi.

Rasa haru tak bisa di sembunyikan oleh Fir Azwar saat di wawancai oleh beberapa awak media usai acara.

Menurutnya para sahabatnya dari Dewan Kesenian Palembang (DKP) lah yang sebelumnya menawarkan untuk membukukan kumpulan puisi karyanya serta menjadikan musikalisasi sebagian puisinya.

“Saya awalnya ditawarkan sahabat-sahabat dari DKP dan saya langsung setuju, akhirnya jadi seperti saat ini. Dari 500 lebih semua puisi saya tersebut, diambil 120 puisi yang dijadikan buku kumpulan puisi atau antologi puisi, dan 5 nya menjadi lagu atau musikalisasi puisi, yaitu puisi menjadi lagu seperti Perahu Tak Lagi Kutambatkan,” jelasnya.

Ditambahkan Fir Azwar bahwa sejak dulu, dirinya memang telah memiliki kegemaran menulis sebuah puisi.

“Sejak SMP saya memang sudah suka menulis puisi, hingga saat ini puisi saya telah berjumlah 500 lebih. Judul puisi saya yang pertama tahun 1983 yaitu layang-layang,” ujarnya.

Fir Azwar juga tak lupa mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua sahabatnya yang telah mendukung dan menyukseskan peluncuran Antologi Puisi karyanya.

Sementara,  , Iir Stoned Musisi asli Palembang yang menyanyikan musikalisasi puisi album ‘Perahu Tak Lagi Kutambatkan’ karya Amanda Maida Lamhati, mengungkapkan bahwa, dirinya memiliki kesulitan sendiri dalam menjadikan sebuah karya seni puisi menjadi sebuah karya musik (musikalisasi puisi).

“Sebenarnya berat juga, karena saya sendiri juga harus memahami dahulu makna dari puisi itu, karena kalau saya tidak memahami dahulu makna puisi itu, mugkin akan menjadi mengarang-ngarang,” jelasnya.

Pelantun lagu Ya salam tersebut juga mengungkapkan, lagu-lagu musikalisasi puisi terdebut sebelumnya sengaja diambil melalui intonasi puisi hingga kemudian terciptalah sebuah musikalisasi puisi. “Karena setiap kata-kata itu ada melodi, ada intonasi dan ketukan-ketukan. Jadi kita ambilnya dari situ,” tutupnya.

Dari pantauan palembangbaru.com terlihat  antusias dari ratusan penonton yang hadir, mulai dari masyarakat umum hingga pelajar, guna ingin mengenal lebih dalam tentang puisi serta melihat lagsung kegiatan tersebut.

“Kita sengaja datang karena ingin melihat langsung acara seni ini, apalagi yang tampil itu Kepala sekolah kita sendiri, kerenlah pokoknya,” kata Putri salah satu siswa SMA Negeri 10 Palembang.

Tanggapan mengenai peluncuran Antologi Puisi Fir Azwar ini juga hadir dari pentolan band Hutan Tropis, Jemmy Delvian yang ikut mendukung acara ini.

Menurut jemmy dirinya sangat mengapresiasi karya-karya Fir Azwar yang dalam pandangannya memiliki karakter tersendiri.

” Saya sudah membaca banyak puisi-puisi dari Fir Azwar, menurut saya sangat unik memiliki karakter tersendiri,serta sangat menginspirasi, pokoknya keren,” pukas Jemmy. (Red)

Redaksi Palembang Baru

Tinggalkan Balasan