Pendidikan

Program Cambridge, Modal Siswa Siswi Keluar Negeri.

PALEMBANG BARU – Untuk mempasilitasi peserta didiknya yang miliki potensi kemampuan dan keinginan besar untuk melanjutkan pendidikan keluar negeri, SMA Negeri 17 Plus mengadakan program kurikulum Cambridge, Hal ini diungkapkan kepala sekolah SMAN 17 Plus, Parmin, diwakili oleh Waka pengembangan mutu pendidikan, I Gede Mendera.

“Kurikulum Cambridge ini sebenarnya hasil adobsi dan adaptasi dari kurikulum yang dipakai di negara-negara USA, yang digabungkan dengan kurikulum nasional tahun 2013,” Ujarnya, Rabu (3/10/2018).

Ia menambahkan, Dalam penyelenggaraan Cambridge, semuanya tidak lepas dari kurikulum 2013, karena didalamnya mengambil beberapa materi yang ada di kurikulum Cambridge untuk di integrasikan dikurikulum 2013.

“Yang membedakan kurikulum Cambridge ini dengan umum, tentu secara muatan berbeda, karena untuk anak-anak yang mengambil program Cambridge ini, mempelajari materi yang tidak ada dikurikulum 2013,” Tambahnya.

Dijelaskannya,Untuk program Cambridge sendiri menggunakan bahasa Inggris, sedangkan mata pelajaran yang dipelajari Cambridge untuk sementara ini adalah matematika, kimia,fisika dan biologi, sedangkan untuk guru-gurunya khusus yang sudah diseleksi secara kemampuan akademi, kemampuan bahasa Inggris yang sudah memenuhi persyaratan.

“Untuk kualifikasi penyeleksian sendiri dilakukan oleh pihak tim khusus, artinya tidak hanya dari SMA plus 17, tapi bekerjasama dengan SMAN 1, kemudian melibatkan unsur independensi yang dilibatkan dalam bidang psikotes,” Jelasnya.

Lebih lanjut Gede Mandera mengungkapkan, Cambridge adalah suatu pogram yang diikuti oleh anak-anak yang memiliki kemampuan secara akademik, ketangguhan, komitmen dan tanggung jawab,” Memang tidak secara akademik saja tapi juga ada psikotesnya,” Singkatnya.

Untuk kuotanya sendiri ada dua kelas yang terdiri dari 30 siswa setiap kelasnya, sedangkan untuk jam belajarnya sendiri  tidak jauh berbeda  dengan K13,” Jadi dari jumlah jam satu minggunya ada 42 jam, sama juga dengan reguler, hanya saja di program Cambridge ini ada tambahan pelajaran khusus, kemudian bimbingan dan layanan khusus sehingga memang diharapkan anak-anak yang diprogram Cambridge ini, nantinya mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi khususnya di 4 mata pelajaran,” Tandasnya.

Hal senada diutarakan oleh Regina Yasmin Sarsabillah, Kurikulum Cambridge cukup sulit, karena berbeda dengan kurikulum 2013, seperti dari gaya bahasa, karena Cambridge menggunakan bahasa Inggris, menurutnya pembelajaran Cambridge  secara kompleks lebih sulit dari pelajaran lainnya.

“Jam belajarnya lebih lama, karena lebih dua jam dari K13,Tujuan saya mengikuti Cambridge ini, untuk meneruskan pendidikan keluar negeri bukan lagi dilingkup dalam negeri,” Tutup siswa kelas 10 ini.(NT)

Redaksi Palembang Baru

Tinggalkan Balasan