Breaking NewsPalembang

Operasi Patuh Musi 2019, Bukan Menindak Tetapi Membina

PALEMBANG BARU –  Dalam rangka menggelar pasukan Operasi Patuh Musi 2019 yang bertema “Meningkatkan Kesadaran dan Kepatuhan Masyarakat Guna Mewujudkan Kamseltibcar Lantas,” apel tersebut dipimpin langsung oleh WakaPolda Sumsel Brigjend Pol Rudi Setiawan SIK SH MH yang bertempat di Lapangan Ditlantas Polda Sumsel, kamis kemarin.

Dalam kegiatan tersebut yang di hadiri oleh Irwasda Polda Sumsel Kombes Pol. Drs. Dody Marsidy, M.Hum., CFrA., Pejabat Utama Polda Sumsel, Danpomdam II Sriwijaya Kolonel CPM. Donald Siagian Meyer Baringin, S.I.P., Wadansat Brimob Polda Sumsel AKBP Teguh Wardiyo Wibisono, S.I.K., Kadishub Sumsel Drs. Nelson Firdaus, M.M., Kacab Jasa Raharja Sumsel Jhon Veredy Panjaitan, S.E., Kepala Badan Pendapatan Daerah Sumsel Dra. Hj. Neng Muhaiba, M.M.

Melalui operasi patuh pada tahun ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dalam  berlalu lintas. Serta makin turunnya angka kecelakaan di masyarakat Sumsel.

“Operasi ini bukan untuk menindak tapi lebih untuk membina masyarakat menjadi lebih tertib lagi dalam berlalu lintas,” jelas Waka Polda Sumsel Brigjend Pol Rudi Setiawan SIK SH MH saat Apel gelar pasukan operasi patuh Musi 2019 di halaman Dirlantas Polda Sumsel Kamis (29/8/19).

Ia juga mengatakan, permasalahan di bidang lalu lintas cenderung meningkat. Sebab jumlah kendaraan bermotor meningkat dan jumlah populasi juga meningkat. Maka dari itu kinerja dirlantas Polri juga perlu terus ditingkatkan. Profesional modern dan terpercaya. Utamakan dalam setiap bertugas untuk keselamatan dan kelancaran berlalulintas.

Operasi ini diharapkan bisa membangun budaya tertib berlalu lintas dan melayani masyarakat dalam berlalu lintas. Tentu saja dalam hal ini Polri tidak bisa berdiri sendiri.Perlu adanya sinegritas dari masyarakat agar program yang ada dapat dijalankan dengan baik.

Fokus saat ini adalah keselamatan dalam pengunaan jalan. Keselamatan dalam berlalu lintas kadang diabaikan. Jumlah kecelakaan dalam setiap tahunnya meningkatkan.  Jumlah pelanggaran 11.915  serta surat tilang 10.440 lembar pada operasi patuh 2018 lalu. Ini menunjukkan pada tahun lalu jumlah kesadaran masyarakat masih kurang.

Lebih jauh ia berkata operasi patuh sendiri dilaksanakan pada 29 Agustus sampai 11 September atau berlangsung selama 14 hari.Adapun target yang harus dilaksanakan seperti, Pengendara  sepeda motor tidak memakai helm  SNI, melawan harus, truk masuk kota tidak pada jam nya, parkir liar.

“Hindari perdebatan dengan pelangar, jauhi pungli. Agar masyarakat tidak kompren saat operasi patuh ini berlangsung. Tetap bersikap humanis serta selalu disiplin dengan SOP yang ada.Saya berharap warga Sumsel operasi ini dimanfaatkan menjadi awal hijrah kendaraan bermotor lebih baik,” harapnya.

Laporan :Reza

Redaksi Palembang Baru

Tinggalkan Balasan