Palembang

Insan Pers Menjaga Keutuhan Nasional

PALEMBANG BARU – Kepala Bidang Pengelolah Informasi publik Diskominfo Sumsel Amrullah mengatakan, Di era globalisasi modern yang pesat saat ini, walaupun memiliki dua sisi yang berbeda, Peran kontrol media massa dan cetak tidak dapat dipisahkan.

“Media massa dan media sosial tidak bisa dipisahkan.Karena masyarakat sangat membutuhkan informasi yang cepat,” Katanya saat Pembukaan Editor’s Forum “Media Bermartabat untuk Pemilu Bermartabat yang diselenggarakan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika RI di Hotel Aston,  Rabu (31/10/2018).

Ditambahkan ia, Menjelang pesta demokrasi 2019 nanti, guna untuk menjaga situasi yang kondusif, peran media sangat signifikan dalam menjaga martabatnya, karena media dituntut harus mengedepankan informasi yang netral.

“Media harus menjaga martabatnya, dan media juga dituntut harus mengedepankan informasi yang netral, terutama dalam pemilu. Media pada pemilu harus menyuarakan kebenaran dan harus netral,” ungkapnya.

Hal senada dijelaskan, Direktur Pengelolaan Media Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Siti Meningsih, Bahwa kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika ini, bertujuan untuk mewujudkan insan pers menjadi penjaga keutuhan Nasional.

“Pers dan pemilu masing-masing memiliki potensi dan tugas yang penting. Keduanya punya peran yang strategis. Karena proses tujuan pemilu mencari pemimpin, saya harap masyarakat jangan sampai terpecah belah,” Jelasnya.

Sambung Siti, Untuk mewujudkan hal tersebut harus diperlukan upaya yang sungguh-sungguh, termasuk insan pers untuk melakukan pengawasan pemilu.

“Pers sebagai salah satu pilar demokrasi, jadi harus memberi pencerahan masyarakat dalam pemilu, Kepentingan utama media, bagaimana kepentingan rakyat yang harus diperjuangkan,” Ucapnya.

Sementara diutarakan oleh panelis sekaligus Koordinator Kukus Media Pemilu, Agus Sudibyo,  Indonesi adalah negara dengan pemilu terbesar nomor 4 dunia.  Pada  pemilu 2019 ada Pilpres dan Pileg. “Nanti ada 5 kertas suara.  Untuk pileg ada 20.5000 kursi yang diperebutkan dengan 300 ribu kandidat. “Untuk jumlah TPS 850 ribu TPS,  dan 5 juta orang penyelenggara.  Ini pesta demokrasi yang luar biasa.  Kita akan mensukseskan hajatan pesa demokrasi, ” katanya.

Lebihlanjut Agus menambahkan, dalam pemilu ini beda politik  tidak masalah.  Namun yang penting adalah menjaga kerukunan, toleransi, tenggang rasa dan saling menghargai,”Ruang media harus mencerahkan dan mendinginkan kalau situasi sedang panas. Peran pers sangat besar, media jadi garda terdepan terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa.  Sumsel ruang medianya masih kondusif,  ruang publiknya masih berkualitas,” pungkasnya. (NT)

Redaksi Palembang Baru

Tinggalkan Balasan