PALEMBANG BARU – Setelah ditetapkan sebagai Gubernur Sumatera Selatan Periode 2018 – 2023, H. Herman Deru (HD) gelar Tasyukuran. Kegiatan sendiri berlangsung di kediaman pribadinya Minggu malam (12/08/2018) dengan mengundang semua tim pemenangan serta masyarakat umum lainnya.

Dalam sambutannya Herman Deru mengatakan, acara tasyukuran dan silaturahmi ini adalah bentuk rasa syukur atas penetapan dirinya bersama Mawardi Yahya sekaligus menjalin komunikasi dengan masyarakat.

Bahkan dalam kesempatan itu Herman Deru menceritakan proses pelantikan kedepannya nanti. Dimana menurutnya sekarang pelantikan Gubernur dan wakil Gubernur Sumatera Selatan agak berbeda dengan sebelumnya, karena dilantik di Ibu kota Negara dan untuk Bupati sendiri berlangsung di Ibu Kota Provinsinya masing masing.

“Kalau soal waktunya tergantung masa jabatan Gubernur sebelumnya, sedangkan untuk Sumsel masa jabatan Gubernurnya berakhir pada bulan November 2018 mendatang,” jelasnya

Herman Deru juga sempat menceritakan latar belakang keluarganya semasa kecil, dimana dirinya merupakan anak ke 7 dari 14 bersaudara dengan sejak usia dini atau kecil mendapatkan pendidikan dari orang tua dengan disiplin tinggi karena Ayah seorang peserta (Camat) yang dipilih langsung oleh rakyat.

“Sehingga memang saya banyak mendapatkan pelajaran yang diambil untuk jadi seorang pemimpin,” ungkapnya.

Dirinyapun berpesan kepada seluruh pihak di Sumatera selatan untuk tidak mencela Gubernur Sumatera selatan yang masih menjabat.

“Setiap pemimpin mempunyai ciri kepemimpinya tersendiri, kalau untuk masalah program yang belum terselesaikan jika itu memang demi kepentingan rakyat harus dilanjutkan. Jadi jangan lagi ada cela – mencela. Untuk membangun Sumsel dibutuhkan energi positif bukan saling menjelaskan,” tegasnya

“Semua elemen pemerintahan dan masyarakat harus bekerja sama jika menginginkan Sumsel menjadi Provinsi yang makmur dan maju, jika memang ada masyarakat dan memiliki program kerja yang bagus demi membangun Sumsel silakan datang dan berkomunikasi secara langsung, karena Gubernur dan wakil Gubernur Sumatera Selatan adalah milik rakyat bukan milik golongan,” tambahnya. (Red)